Jerman Hati-Hati Dalam Konflik Suriah
28 Agustus 2013Pemerintah Jerman hampir tidak punya keraguan lagi, bahwa rejim Assad menggunakan senjata kimia di Suriah. Jurubicara pemerintah Steffen Seibert menerangkan, penggunaan senjata kimia harus diberi sanksi. Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menegaskan: "Jika benar senjata kimia digunakan, masyarakat internasional harus bertindak." Jerman juga akan menarik kosekuensi, tambahnya.
Namun Westerwelle tidak menjelaskan, apa "konsekuensi" yang akan diambil Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel juga tidak memberi keterangan, apa yang akan dilakukan Jerman.
Pengamat politik Andre Bank dari GIGA Institut di Hamburg mengeritik ketidakjelasan sikap pemerintah Jerman. "Jerman tidak punya posisi yang jelas dalam politik Suriah", tandasnya. Walaupun secara prinsip Jerman mendukung langkah yang akan diambil oleh mitra-mitranya yang merencanakan intervensi militer ke Suriah.
Sikap menahan diri
Ketika menghadapi krisis di Libya, Jerman pernah membuat mitra-mitranya bingung. Saat Dewan Keamanan PBB membahas langkah militer terhadap Libya, Jerman memberi suara abstain, menentang resolusi yang didukung oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Dengan sikap itu, Jerman berada dalam kubu yang sama dengan Rusia dan Cina.
Kali ini, Jerman kelihatannya akan mendukung aliansi barat. Jerman akan mengkoordinasi langkahnya dengan negara-negara Eropa yang lain, kata Andre Bank. Namun dibandingkan dengan Perancis dan Inggris, sikap Jerman terhadap Suriah jauh lebih moderat.
Perancis dan Inggris misalnya setuju memberi bantuan senjata untuk pemberontak di Suriah. Jerman selama ini menolak pengiriman senjata. Tapi Jerman mengirim perlengkapan lain seperti rompi anti peluru, obat-obatan dan perlengkapan medis.
Mencari solusi politik
Politisi Jerman dari semua partai politik besar berulangkali menegaskan pentingnya mencari solusi politik. "Melihat situasi kemanusiaan yang makin dramatis di Suriah, sangat penting untuk mencari kesepakatan di Dewan keamanan PBB", kata jurubicara luar negeri CDU, Philipp Missfelder.
Tapi sampai saat ini, Rusia dan Cina secara konsekuen mencegah resolusi terhadap Suriah. Mereka khawatir, resolusi itu hanya akan jadi alasan untuk menggulingkan Presiden Bashar Al Assad. Negara-negara barat sejak awal memang sudah menuntut Assad agar mengundurkan diri. "Dari sejak awal pemberontakan, Jerman juga setuju agar ada permulaan baru bagi Suriah. Artinya, harus ada persiapan bagi masa depan Suriah setelah rejim Assad berakhir", kata Missfelder.
Bantuan kemanusiaan
Jerman dan Uni Emirat Arab sudah mempersiapkan bantuan pembangunan kembali di Suriah. Kedua negara memberikan Dana Bantuan Khusus untuk proyek infrastruktur dan pengadaan air.
Sejak 2012, Jerman sudah menyalurkan sekitar 190 juta Euro untuk bantuan kemanusiaan di Suriah dan di negara-negara tetangganya. Bulan Maret lalu, Jerman setuju untuk menerima 5.000 pengungsi dari Suriah. Ini semua hanya langkah kecil, sehubungan dengan hampir 2 juta pengungsi yang ada di Turki, Lebanon dan Yordania, kata Andre Bank dari GIGA Institut.
Jika terjadi intervensi militer ke Suriah, Jerman tidak akan terlibat secara langsung. "Tapi masih ada banyak bentuk dukungan tidak langsung", ujar Bank. Di perbatasan Turki ke Suriah, Jerman sudah menempatkan sistem penangkal rudal Patriot, atas permintaan pemerintah Turki. Di Laut Tengah ada beberapa kapal pengintai Jerman yang bisa membantu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk operasi militer. Jerman juga punya pesawat pengisi bahan bakar yang bisa membantu operasi udara.