Jerman Buka Peluang Mulai Vaksinasi Corona Bulan Depan
24 November 2020Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kepada Redaktions Netzwerk Deutschland pada Senin (23/11) bahwa pihaknya telah meminta 16 negara bagian di negara itu untuk mendirikan pusat imunisasi virus corona pada pertengahan Desember, dengan asumsi otoritas Eropa menyetujui vaksin pertama.
“Saya lebih memilih kita punya pusat imunisasi siap pakai yang tidak aktif selama beberapa hari daripada punya vaksin berlisensi tapi tidak dapat digunakan,” kata Spahn. Ia juga menegaskan kembali bahwa warga yang rentan seperti lansia akan diberikan vaksin terlebih dahulu.
Jerman telah mendapatkan lebih dari 300 juta dosis vaksin corona melalui Komisi Eropa di bawah kontrak dan opsi bilateral, demikian perkiraan Spahn.
“Bahkan dengan dua dosis per imunisasi [tiap individu] kita akan memiliki cukup vaksin untuk populasi kita sendiri [Jerman] bahkan dapat berbagi dengan negara lain,” ujar Spahn.
Lalu bagaimana dengan perkembangan terkait vaksin dan pandemi di seluruh dunia? Berikut beberapa ringkasannya.
Negara-negara berkembang
Sekitar 2 miliar dosis yang ditujukan untuk negara-negara miskin seperti Yaman, Burundi dan Afghanistan akan dikirim dan diterbangkan tahun depan, demikian diumumkan oleh Badan PBB untuk anak-anak UNICEF pada Senin (23/11).
Divisi Pasokan UNICEF mengatakan bahwa “operasi raksasa” mereka merupakan bagian dari rencana alokasi COVAX global dengan Organisasi Kesehatan Dunia PBB. Operasi ini akan melibatkan sekitar 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengangkutan.
Sementara itu, para pemimpin ekonomi dunia G20 pada akhir pekan lalu telah berjanji untuk memastikan distribusi vaksin yang adil.
Eropa
Di Jerman, para perdana menteri negara bagian tengah menyiapkan proposal strategi penanggulangan wabah corona baru untuk bulan Desember mendatang. Banyak diantara mereka yang mendukung diperpanjangnya lockdown parsial, demikian menurut dua perdana menteri negara bagian. Alasannya, karena pembatasan yang saat ini diberlakukan belum berhasil menurunkan kasus infeksi.
Ke-16 perdana menteri negara bagian di Jerman dijadwalkan akan bertemu dengan Kanselir Angela Merkel pada hari Rabu (25/11) untuk membahas kemungkinkan perpanjangan lockdown.
Sementara itu, perusahaan biofarmasi Swedia-Inggris AstraZeneca, bersama dengan Universitas Oxford, telah mengumumkan bahwa vaksin yang mereka kembangkan manjur 75%, demikian menurut data yang dirilis pada Senin (23/11).
Di Inggris, instruksi untuk tinggal di rumah akan dicabut ketika lockdown nasional berakhir pada 2 Desember mendatang, demikian disampaikan PM Inggris Boris Johnson.
Pusat kebugaran, bisnis retail non-esensial, dan bisnis perawatan pribadi juga akan diizinkan untuk dibuka kembali. Lockdown nasional akan diganti dengan tindakan regional yang memberlakukan sistem pembatasan tiga tingkat berdasarkan skala wabah virus corona di berbagai daerah.
Di Italia, jumlah kematian akibat virus corona tembus sebanyak 50.000 orang setelah kementerian kesehatan negara melaporkan 630 kematian baru. Italia adalah negara dengan wabah besar pertama di Eropa dan telah mencatat lebih dari 1,4 juta kasus sejak pandemi bermula.
Timur tengah
Sistem kesehatan di jalur Gaza dipastikan hampir kewalahan menghadapi infeksi COVID-19, kata penasihat kesehatan masyarakat memperingatkan.
Sejak Agustus, tercatat sebanyak 14.000 kasus virus corona dan 65 kematian. Dan, sekitar 75 atau 100 ventilator yang tersedia sekarang sudah dipakai, kata petugas kesehatan Abdelraouf Elmanama.
“Dalam 10 hari sistem kesehatan tidak akan mampu menyerap kenaikan seperti itu,” kata Elmanama.
Penguasa Gaza sejauh ini telah memberlakukan satu lockdown di tengah blokade yang disebut Israel bertujuan untuk memblokir kedatangan senjata.
Asia Pasifik
Dua negara bagian terpadat di Australia, yaitu New South Wales dan Victoria, telah membuka kembali perbatasan internal mereka setelah menyatakan diri mereka bebas karantina. Perbatasan ini sebelumnya telah ditutup selama 138 hari untuk menahan laju penyebaran virus corona.
Sementara, Arab Saudi berencana memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada semua orang yang tinggal di kerajaan tersebut. Pihak kementerian negara itu berharap memiliki cukup vaksin untuk diberikan kepada 70% populasi pada akhir tahun 2021 mendatang.
gtp/pkp (dpa, Reuters)