Jerman Siapkan Strategi Perangi Ekstrim Kanan
18 November 2011Pemerintah Jerman menggelar sidang darurat para tokoh puncak politik, untuk menunjukkan betapa gawatnya situasi, dan pemerintah juga serius menanggapi rangkaian teror Neo Nazi selama 13 tahun yang gagal dilacak aparat penyidik itu. Keseriusan pemerintah ditunjukkan dari daftar peserta yang diundang menghadiri sidang darurat di Berlin Jumat (18/11) yang mencapai 120 orang.
Selain pimpinan jawatan pelindung konstitusi, Heinz Fromm dan pimpinan jawatan kriminal Jerman, Jörg Ziercke, serta menteri kehakiman Sabine Leuthheusser-Schnarrenberger, juga hadir jaksa agung federal, Harald Range serta para menteri dan pakar keamanan dari seluruh 16 negara bagian. Disepakati acuan dari struktur aparat keamanan yang baru, menanggapi meningkatnya aksi kekerasan bermotif kebencian warga asing oleh Neo Nazi.
Menteri dalam negeri Hans-Peter Friedrich seusai sidang darurat mengungkapkan, informasi mengenai Neo Nazi dari seluruh Jerman, akan dihimpun dalam bank data secara terpusat. Menteri dalam negeri Jerman itu mengungkapkan pengalaman cukup bagus, menyangkut bank data serupa melawan kelompok radikal Islam. “Di sana hal itu berfungsi amat bagus. Di situ semua informasi dari berbagai lembaga dan aparat keamanan dihimpun dan juga dianalisa“, paparnya.
Reformasi Struktur Aparat Keamanan
Semua peserta sidang darurat di Berlin membahas teror Neo Nazi itu juga mengakui, terjadi rangkaian kesalahan dan kemacetan, akibat kelemahan struktur di sektor aparat keamanan. Sebagai pelajaran pertama dari kenyataan ini, di tatanan federal hendak secepat mungkin dibentuk pusat penanggulangan untuk melawan terorisme ekstrim kanan. Di sana jawatan pelindung konstitusi dan badan kriminalitas Jerman, dapat bekerja lebih erat lagi.
Sebagai acuannya adalah pusat pertahanan terorisme terpadu-GTAZ yang didirikan tahun 2004 di Berlin. Lembaga ini khusus didirikan untuk melawan terorisme radikal Islam. Selain itu juga dibicarakan keterlibatan polisi dari negara bagian dan kejaksaan federal dalam lembaga baru tsb.
Menteri dalam negeri Friedrich juga menyesalkan, di masa lalu instrumen terpusat semacam itu, untuk menangkal teror ekstrim kanan belum ada di Jerman. Untuk memperbaiki pertukaran informasi antara jawatan pelindung konstitusi di tingkat federal dan negara bagian, undang-undang mengenainya harus diubah.
Pengusutan Dilanjutkan
Berkaitan dengan penyidikan lanjutan trio teroris Neo Nazi dari Zwickau yang diduga melakukan 10 kasus pembunuhan berlatar kebencian warga asing sejak tahun 1998, menurut laporan kantor berita DPA, ditemukan daftar nama 10.000 tokoh politik, gereja dan organisasi yang dicap anti Neo Nazi. Jaksa agung federal Harald Range mengatakan, penyidikan terkait trio teroris Zwickau juga mengincar dua tersangka Neo Nazi lainnya. “Masih ada dua tersangka yang yang saat ini kami incar. Kami mengusutnya bersama jawatan kriminal federal.“
Tema lainnya yang dibahas dalam sidang darurat itu adalah tuntutan untuk melarang partai Nasional Demokratis Jerman- NPD yang berhaluan Neo Nazi. Percobaan pertama tahun 2003 gagal di tingkat mahkamah konstitusi, karena partai NPD yang didirikan tahun 1964 itu disusupi informan dari jawatan pelindung konstitusi. Namun menteri dalam negeri Friedrich mengatakan, penyusupan informan tidak dapat dihindarkan, untuk dapat menghimpun bukti bagi pelarangan partai semacam itu. Buktinya, sejak tahun 1998 sekitar 10 organisasi berhaluan ekstrim kanan dapat dilarang, karena bukti yang dikumpulkan informan.
Marcel Fürstenau / Agus Setiawan
Editor : Ayu Purwaningsih