Jerman Tak Serius Tuntaskan Penyadapan NSA
9 Juli 2015WikiLeaks lagi-lagi bocorkan data panas, yang menujukkan National Cecurity Agency (NSA) yang merupakan dinas spionase AS, selama beberapa dekade menyadap secara sistematis percakapan kepala negara atau kepala pemerintahan negara mitra. Setelah bocoran penyadapan tiga presiden Perancis kini muncul bocoran penyadapan sistematis terhadap tiga kanselir Jerman. Laporan WikiLeaks itu memicu reaksi keras dari pemerintahan bersangkutan dan disoroti dengan tajam dalam tajuk harian terkemuka.
Harian Perancis Liberation menulis komentar menanggapi aksi penyadapan percakapan telefon kanselir Angela Merkel dikaitkan dengan kasus serupa di Perancis. Harian yang terbit di Paris itu menulis kritik tajam: Kita semua tahu, dalam hubungan dengan Amerika Serikat ada kontradiksi antara pernyataan kemitraan dengan upaya sistematis "menguping" semua percakapan mitranya bagi kepentingan sendiri. Setelah terbongkarnya kasus penyadapan besar-besaran terhadap politisi puncak di Peranci, kini Jerman juga menemukan rangkaian potongan "puzzle" yang makin jelas. Bukti penyadapan telepon kanselir Jerman, Angela Merkel kini juga berhasil ditemukan. Sulit dipercaya, bahwa negara sahabat, saling berperilaku ibarat "babi".
Harian Jerman Frankfurter Rundschau menulis komentar yang juga ikut menyalahkan kebijakan para politisi puncak Jerman menganggapi skandal penyadapan itu. Pemerintah Jerman selama ini bersikap lunak dan beralasan kerjasama dengan NSA demi kepentingan keamanan. Tapi perang bersama melawan terorisme itu tidak perlu terancam, jika Jerman mengajukan pertanyaan kritis kepada Amerika Serikat. Kini terbukti, NSA juga menyadap secara sistematis beberapa kementrian penting di Jerman. Apakah semua kementrian yang dimata-matai itu adalah sarang teroris? Pemerintah Merkel kini harus membuka mata lebar-lebar. Penyadapan oleh NSA ternyata bukan bertujuan menjamin keamanan, melainkan untuk kepentingan ekonomi AS.
Sementara dalam situsnya WikiLeaks menampilkan karikatur mengenai penyadapan telepon kanselir Jerman Angela Merkel.
Harian Jerman lainnya Neue Osnabrücker Zeitung juga menyoroti tajam protokol penyadapan terbaru yang dibocorkan WikiLeaks itu. Dalam tajuknya harian yang terbit di kota Osnabrück itu menulis: Kini terbukti NSA bukan hanya menyadap pecakapan telepon kanselir Angela Merkel melainkan juga dua kanselir sebelumnya dan sejumlah kementrian strategis. Pertanyaannya, siapa yang masih terkejut dengan bocoran WikiLeaks itu? Publik dalam negeri sudah lelah mengikuti skandal penyadapan tersebut. Kini saatnya komisi penyidik skandal NSA bertindak lebih tegas. Pasalnya pada 2013 lalu kepala kantor kekanseliran menyatakan, kasus penyadapan NSA sudah tuntas. Nyatanya, aksi "menguping" percakapan telepon itu masih terus berlanjut.
as/ml (dpa,afp)