1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Jokowi: Insyaallah LRT Jabodebek Diresmikan 26 Agustus

Detik News
10 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo mengatakan Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Jabodebek akan diresmikan pada 26 Agustus 2023.

https://p.dw.com/p/4Uywu
Satu kereta melintasi LRT Jabotabek saat uji coba
Akhir bulan ini LRT Jabodebek rencananya sudah bisa dioperasikanFoto: Agung Pambudhy/detikcom

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjajal Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek. Jokowi mengatakan kereta api ringan itu rencananya akan diresmikan 26 Agustus mendatang.

"Kemungkinan insyaallah 26 Agustus," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/08).

Jokowi mengatakan uji coba kali ini dilakukan untuk mengecek hasil penyesuaian sistem LRT. Menurutnya, masalah pintu yang sebelumnya tidak pas saat berhenti kali ini sudah sesuai.

"Ini ingin melihat lagi dan coba lagi LRT kita kemarin kan baru ada penyesuaian di sistem, saya lihat sekarang ini saya cek di beberapa stasiun sudah pas," tuturnya.

Jokowi melanjutkan, pengecekan akan kembali dilakukan sekali lagi. Jika hasilnya bagus, akhir bulan ini LRT Jabodebek disebutnya sudah bisa dioperasikan.

"Jadi dicek lagi bagus, akhir bulan bisa beroperasi," ujar Jokowi.

"Dan yang paling penting diutamakan keamanan dan keselamatan," imbuh dia.

Diketahui, Jokowi pagi ini menjajal LRT Jabodebek Bekasi Line dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi, ke Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pada pekan lalu, Jokowi juga menjajal LRT Cibubur Line dari Stasiun Harjamukti, Depok, ke Stasiun Dukuh Atas.

Menhub jamin longspan LRT Gatsu-Kuningan aman

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan aman. Budi mengatakan Kementerian PUPR juga sudah mengasesmen longspan tersebut.

"Oh jaminan, insyaallah (aman). Jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu," kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (03/08).

Budi juga enggan menyebut desain longspan itu salah. Menurutnya, longspan Kuningan adalah hasil desain yang mengikuti kondisi yang ada.

Dia mengatakan desain yang ada memang tidak sepenuhnya maksimum, tapi desain yang ada itu dinilai sudah optimum. Longspan Kuningan menurutnya merupakan desain yang menjadi solusi pada kondisi yang ada di lapangan.

"Saya nggak mau ngomong salah dan benar, tetapi ini adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi. Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti. Ya itu solusi desain yang optimum, tapi memang saya nggak akan katakan itu maksimum. Jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," beber Budi.

"Jadi yang namanya desain itu memang dengan hambatan, lalu arsitek engineer mencari solusi," tambahnya.

Budi melanjutkan, sebagai orang yang berlatar belakang arsitek, dia mengapresiasi desain yang sudah dibuat.

"Jadi kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain, wanita dari bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali," ungkap Budi.

Budi juga menanggapi soal isu desain longspan ini berdampak terhadap kecepatan LRT Jabodebek yang berkurang. Menurut dia, soal kecepatan, pada intinya, pihaknya memberikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

"Saya akan memberikan suatu rambu-rambu, apa yang harus dipenuhi. Rambu pertama adalah safety (keselamatan); kedua, security (keamanan); dan ketiga, ketepatan waktu. Jadi kalau nanti kita 43 menit, ya 43 menit, nggak boleh goyang. Mau di situ 20 km per jam, 40 km per jam, harus dikompensasi pada jarak yang lain ya," sebut Budi. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi: Insyaallah LRT Jabodebek Diresmikan 26 Agustus

Menhub jamin longspan LRT Gatsu-Kuningan aman