Yunani Bangun Kampung Tenda Darurat Dekat Moria
14 September 2020Yunani mengatakan hari Minggu (13/9) pihaknya berharap ribuan pencari suaka yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran Kamp Moria di pulau Lesbos akan bisa ditampung lagi di kamp darurat yang baru dibangun dalam waktu seminggu.
Di Kara Tepe sudah dibangun tenda-tenda darurat dengan kapasitas 3000 orang dan mulai menerima pengungsi pertama. Sedikitnya 300 orang diperkirakan akan masuk ke kampung tenda itu sampai Senin pagi (14/9).
Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi mengatakan kepada wartawan: "Dalam lima hari operasi ini akan selesai. Semua orang akan berada di dalam kamp yang baru."
Tetapi sejumlah besar pengungsi yang sebelumnya ditampung di kamp Moria menolak untuk memasuki fasilitas baru itu, karena khawatir mereka akan terkurung dan tidak bisa keluar lagi. Mereka menuntut agar secepatnya dikirim ke negara Uni Eropa lain atau diberikan kondisi kehidupan yang lebih baik.
"Pegungsi Moria tidak ingin kamp baru"
Koresponden DW Florian Schmitz di pulau Lesbos mengatakan: "Setelah bertahun-tahun mengalami kondisi yang mengerikan di Moria, baik para pengungsi maupun penduduk Lesbos tidak menginginkan kamp baru."
Mereka yang mulai masuk kamp yang baru pada hari Minggu harus menjalani tes virus corona. Banyak dari 11.000 pencari suaka yang menyelamatkan diri dari kebakaran kamp Moria masih tidur di alam terbuka di Pulau Lesbos.
Florian Schmitz mengatakan, wartawan tidak bisa lagi mengakses jalan tempat sebagian besar pengungsi berkumpul. "Sekitar seribu orang masih tidur di sekitar area bekas kamp Moria,” katanya.
Bentrokan sempat terjadi hari Sabtu (12/9) setelah ratusan migran melakukan demonstrasi yang sebagian besar berlangsung damai.
Jerman di bawah tekanan untuk terima pengungsi
Kebakaran kamp Moria menjadi tantangan besar bagi Yunani untuk menyediakan fasilitas baru. Banyak negara Uni Eropa menawarkan bantuan, namun tidak ada kebijakan bersama Uni Eropa untuk menerima pengungsi dari pulau Lesbos.
Jerman menawarkan untuk menampung sampai 150 anak-anak tanpa pendamping, namun mendapat kecaman luas dari kelompok hak asasi manusia, yang mengatakan Jerman seharusnya mampu menampung lebih banyak pengungsi.
Menteri Kerjasama Pembangunan Jerman Gerd Müller mengeritik Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer yang menolak kedatangan pengungsi ke Jerman. Dia menuntut agar Jerman segera membuka pintu bagi sedikitnya 2.000 pengungsi dari pulau Lesbos.
hp/vlz (rtr, dpa, ap)