Kanselir Jerman Angela Merkel Kunjungi Indonesia
10 Juli 2012Merkel yang menjadi Kanselir sejak tahun 2005, juga akan menggelar pertemuan dengan para aktivis hak asasi manusia dan Kepala Hakim Mahkamah Konstitusi. Selain akan mengunjungi sistem peringatan dini tsunami yang dibangun atas bantuan pemerintah Jerman, Merkel juga akan mendatangi sebuah gereja Kristen dan mesjid.
Kalangan pemerintah Jerman menggambarkan Indonesia sebagai contoh negara berkembang yang stabil dengan prospek yang kuat, meski ada pula kekhawatiran atas seringnya terjadi pelanggaran hak asasi manusia di wilayah kaya sumberdaya alam Papua Barat.
Dalam kunjungan ini, Merkel akan mengangkat isu keamanan regional seperti perang melawan para pembajak di Selat Malaka yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Pasifik.
Awal Juli, pemerintah Indonesia mengungkapkan keinginan untuk beralih membeli tank dari Jerman setelah tawaran senilai 280 juta euro untuk membeli tank Leopard dari Belanda ditolak. Namun seorang pembantu senior yang dekat dengan Merkel menyebut bahwa pembicaraan soal itu tidak ada dalam agenda sambil menambahkan bahwa tak ada kerjasama perdagangan atau kontrak bisnis khusus yang akan ditandatangani selama kunjungan.
Pembantu dekat Merkel itu juga menyebut tak ada jadwal menggelar pembicaraan dengan Direktur IMF Christine Lagarde yang pada saat bersamaan juga sedang mengunjungi Jakarta.
Dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono, Kanselir Jerman akan membahas masalah deforestasi dan lingkungan hidup. Setiap tahun 2 juta hektar hutan hujan tropis Indonesia yang merupakan paru-paru dunia dibabat. Jerman akan membahas kemungkinan untuk memberikan bantuan keuangan untuk mengkonservasi dan memperluas hutan Indonesia yang selama ini dikenal memberikan kontribusi menyerap CO2 yang dihasilkan dunia.
Sementara Presiden Yudhoyono akan menyampaikan keprihatinan atas krisis hutan di Eropa, yang selama ini merupakan pasar penting bagi Indonesia.
ab/ afp/ dpa