1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kardinal Jerman Joseph Ratzinger menjadi paus baru

20 April 2005

Terpilihnya kardinal Jerman sebagai paus baru, menggantikan Johannes Paulus II mengundang reaksi dan komentar harian-harian Jerman dan internasional.

https://p.dw.com/p/CPOY
Jerman menyambut gembira terpilihnya Joseph Ratzinger menjadi paus Benediktus XVI
Jerman menyambut gembira terpilihnya Joseph Ratzinger menjadi paus Benediktus XVIFoto: AP

Setelah Karol Woytila dari Polandia, kini kembali seorang kardinal non-Italia menduduki tahta Santo Petrus. Dengan memilih kardinal Joseph Ratzinger yang berusia 78 tahun, tampaknya Gereja Katolik memilih kontinuitas dan seorang paus peralihan. Agaknya gereja Katolik membutuhkan waktu untuk dengan tenang memikirkan kriteria strategi gereja untuk jangka waktu panjang.

Dalam acara ini kami khusus mengetengahkan reaksi dan komentar koran-koran Jerman.

Harian Rhein-Neckar Zeitung yang terbit di Heidelberg berkomentar:

Dalam hanya dua hari konklaf memilih tradisi, kontinuitas, stabilitas, dan juga menentang reformasi intern gereja. Sebab Ratzinger di Gereja Katolik dikenal sebagai penentang modernisme.

Penilaian harian Braunschweiger Zeitung sbb:

Berbeda dengan Johannes Paulus kekuatan Joseph Ratzinger mungkin lebih di bidang retorika. Ratzinger seorang ahli retorika, yang tidak hanya akan memukau satu milyar umat Katolik , melainkan seluruh dunia. Gereja akan terhentak, sebab Ratzinger dengan retorikanya tidak akan mengikuti jiwa masa kini , melainkan akan menunjukkan nilai-nilai yang luhur.

Di zaman dimana orang kehilangan nilai dan meragukan persatuan dann kontinuitas gereja, pilihan konklaf sangat tepat. Harian Trierer Volksfreund menulis:

Di Italia, sebelum dilangsungkan konklaf , Ratzinger sudah merupakan calon favorit kuat . Di Jerman sendiri ia akan membutuhkan banyak waktu, sebab nama Ratzinger sangat kuat terkait dengan sikap konservatif.

Namun menurut penilaian suratkabar Stuttgarter Zeitung , keputusan konklaf akan sulit dipahami oleh basis gereja di Eropa:

Bukan karena ada penilaian yang berbeda terhadap sosok. Ratzinger , tokoh yang punya pandangan dan pengetahuan luas. Bagi kalangan tertentu ia sosok yang ramah, punya pengalaman luas di Vatikan , dan juga dapat mengeluarkan gagasan yang mengejutkan. Namun satu hal membedakannya secara fundamental dari pendahulunya. Ratzinger bukan orang yang pandai menarik massa.

Joseph Ratzinger sebagai paus baru memakai nama Benediktus ke-XVI. Komentar suratkabar Kölnische Rundschau:

Seperti biasanya nama paus juga mencerminkan programnya. Benediktus ke-XVI adalah penerus Paus Benediktus ke-XV yang memimpin gereja Katolik semasa Perang Dunia I, bencana pertama terbesar di abad ke-20. Seusai perang tsb, terjadi perubahan mendasar di dunia baik di bidang politik dan ekonomi maupun di segi masyarakat. Tidak mustahil bahwa pimpinan Gereja Katolik memandang situasi zaman kini segenting seperti semasa perang dunia I.