Kasus Bunuh Diri di Guantanamo
13 Juni 2006Tetapi seorang pejabat pemerintahan AS mengemukakan kepada pemancar BBC, bahwa kasus bunuh diri itu merupakan suatu 'aksi humas untuk menarik perhatian'. Pernyataan itu langsung diperlunak oleh seorang pejabat senior setelah mendapat kritik tajam. Sebelum penyebab kasus itu diperiksa, Harry Harris, komandan di Guantanamo pun mengemukakan, yang bunuh diri itu tidak menghormati kehidupan manusia. Jadi bagi Harris, itu bukan bentuk keputus-asaan, melainkan sebagai satu cara memerangi AS.
Harian Stuttgarter Zeitung menanggapi:
"Sudah sekasar dan sekaku apa militer AS sekarang ini, sehingga tidak ada yang terbuka matanya, bila ada tahanan yang memilih kematian setelah diisolasi selama bertahun-tahun? "
Sehubungan dengan gambaran Amnesty International, bahwa Guantanamo itu sama dengan "Gulag modern", muncul pula keraguan akan versi AS mengenai kematian ketiga tahanan itu.
Dalam harian La Stampa yang terbit di Roma selanjutnya tertulis:
"Penanggung jawab di Guantanamo memang menolak tuduhan serupa itu dan menjamin, semua keraguan dapat disingkirkan melalui otopsi. Yang jelas, kematian ketiga tahanan itu merupakan pukulan bagi Presiden Bush dan merusak citra AS di seluruh dunia."
Sedangkan harian The Times menulis:
"Sering dilupakan, bahwa Guantanamo merupakan jawaban luar biasa atas kondisi yang juga luar biasa. Kamp tahanan itu tidaklah mencerminkan sistem peradilan Amerika yang sebenarnya, betapa pun para pengritik AS hendak menandaskannya. Hanya eksistensinya di luar wilayah Amerika itu saja, sudah mencoreng citra negara itu."
Sementara harian Braunschweiger Zeitung menulis:
"Presiden AS menghendaki agar jenazah ketiga tahanan yang bunuh diri ditangani dengan rasa hormat. Ini tentu baik. Tetapi lebih baik lagi bila mereka yang masih hidup juga ditangani secara manusiawi. Yang paling baik adalah bila Guantanamo ditutup dan para tahanan diserahkan kepada para hakim dengan dampingan pengacara, seperti selayaknya di sebuah negara hukum."