Kejutan di Balik Makam Yesus
Selama 60 jam tim Arkeolog Yunani berkesempatan membuka dan meneliti tempat pembaringan terakhir Yesus Kristus. Apa yang mereka temukan mengejutkan ilmuwan
Mati dan Bangkit Kembali
Gereja Makam Kudus di Yerusalem adalah situs suci paling penting buat umat Kristiani. Menurut keyakinan Kristen, gereja tersebut berdiri di atas lokasi penyaliban Yesus Kristus. Di sini pula ia dimakamkan setelah meninggal dunia dan bangkit kembali beberapa hari kemudian. Setiap tahun jutaan umat Kristiani menyambangi makam Yesus untuk berdoa.
Aedicula dalam Bahaya
Di atas makam Yesus berdiri sebuah kapel yang telah mengalami kerusakan sejak gempa bumi tahun 1927. Untuk menyelamatkan Aedicula ini tim arkeologi antara lain harus memindahkan lempengan marmer yang menutup makam Yesus.
Peziarah di Siang Hari
Untuk tetap memberikan akses bagi para peziarah, tim arkeolog dan restorator hanya boleh bekerja malam hari. Gereja Makam Kudus di Yerusalem dikelola secara kolektif oleh Gereja Ortodoks Yunani, Katholik Roma dan gereja Ortodoks Armenia. Adapun umat Kristen Protestan tidak terwakili di gereja ini.
Berlapis Marmer
Selama berabad-abad makam Yesus dibiarkan kosong. Tapi ketika dibuka, arkeolog menemukan batu-batuan dan lempengan marmor lain. Lempengan tersebut diyakini berasal dari abad ke 12. Peneliti mengatakan lempengan marmer dipasang untuk melindungi bagian dalam makam dari tangan jahil peziarah
Batu Suci
Tim arkeolog bentukan Uniersitas Teknik Athena berharap menemukan bongkahan batu gamping yang diyakini menjadi makam Yesus. Bongkahan tersebut ditutup oleh lempengan marmer, setidaknya sejak tahun 1555.
Tertutup untuk Selamanya
Setelah mendokumentasikan semua temuan, tim arkeolog Universitas Athena kembali menutup makam Yesus dan merestorasi lempengan marmer asli yang sebelumnya rusak. Makam ini tidak akan lagi dibuka selama setidaknya beberapa abad mendatang. "Konservasi yang kami implementasikan diniatkan untuk bertahan selamanya," kata Antonia Moropoulou, Wakil Rektor Universitas Teknik Athena.