Kesepakatan dalam Sengketa Atom Iran
24 November 2013Perwakilan dari lima negara pemilik hak Veto di PBB, masing-masing Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina ditambah dengan Jerman yang disebut kelompok 5+1, menyepakati solusi konflik pogram atom dengan delegasi Iran dalam perundinggan di Jenewa, Swiss, Jumat (22/11) dan Sabtu (23/11). Ketua jururunding kelompok 5+1, Catherine Ashton mengatakan: "Kesepakatan yang kini tercapai, membuka kesempatan, untuk merundingkan lebih jauh solusi mendasar dalam konflik atom Iran."
Kesepakatan antara lain mewajibkan Iran menghentikan sebagian aktivitas atomnya dalam jangka waktu 6 bulan. Uranium yang sudah diperkaya hingga 20 persen, dan mampu dibuat senjata atom, harus diencerkan lagi hingga batasan pengayaan maksimal 5 persen. Iran juga dilarang membangun instalasi sentrifugal baru bagi pengayaan Uranium.
Sebagai imbalannya, sanksi ekonomi yang dilancarkan barat terhadap Teheran senilai 7 milyar Dollar AS akan dilonggarkan. Juga bisnis produk minyak bumi dan logam mulia akan diizinkan kembali.
Reaksi Dunia
Presiden AS, Barack Obama menyatakan di Washington, kesepakatan sementara dengan Iran itu merupakan langkah cukup penting, untuk menuntaskan final secara damai konflik atom dengan Iran. Namun Obama juga menambahkan : "Ditaatinya kesepakatan harus tetap dipantau dan diuji dalam beberapa bulan ke depan."
Sementara pejabat menteri luar negeri Jerman, Guido Westerwelle yang hadir sebagai jururunding di Jenewa menyatakan :"Kesepakatan dengan Iran ini merupakan titikbalik amat penting. Kami selangkah maju, dalam target kami mencegah Iran memproduksi senjata atom:"
Menteri luar negeri Perancis, Laurent Fabius menyebutkan : "Kesepakatan itu, juga menegaskan kembali hak Iran, untuk memanfaatken energi atom untuk tujuan damai."
Menteri luar negeri Amerika Serikat John Kerry lebih lanjut mengatakan : "Kesepakatan ini juga akan menguntungkan Israel, kerena Israel akan menjadi lebih aman." Namun Israel sebaliknya mengritik kesepakatan itu. Menteri luar negeri Avigdor Lieberman menyebutkan : "Ini menjadi kemengan diplomasi Iran dalam 10 tahun terakhir."
Iran Tegaskan Hak Program Atom
Menanggapi tercapainya kesepakatan di Jenewa itu, menteri luar negeri Iran, Mohammed Jawad Sharif menegaskan : "ini merupakan pengakuan tegas , bagi hak Iran dalam menjalankan program atom. Namun kesepakatan ini baru merupakan etappe pertama."
Presiden Iran, hassa Rohani juga memberi selamat atas tercapai kesepakatan di Jenewa. Lewat pesan twitter, presiden Iran itu menulis :"Upaya konstruktif serta usaha tidak kenal lelah dari para jururunding, kini membuka cakrawala baru."
Perundingan konflik atom Iran selama 10 tahun terakhir ini praktis macet. Terpilihnya Rohani menjadi presiden baru, meniupkan angin segar terkait perundingan program atom negara itu. Negara-negara barat, terutama Amerika Serikat menuduh Iran dengan bersembunyi di balik program atom untuk tujuan damai, berniat membuat senjata atom untuk tujuan militer.
as/vlz(dpa,afp,rtr)