Kilas Balik Teror di Tahun 2014
Di berbagai bagian dunia terjadi aksi teror selama tahun 2014. DW menampilkan kilas balik teror di tahun 2014 lewat gambar.
Boko Haram: Kelompok Teror di Nigeria
14 April kelompok teror Boko Haram menculik 200 anak perempuan di Chibok. Kelompok Islamis itu mengancam akan menjual mereka, memaksa menikah atau menjadikan mereka budak. Pertengahan Desember Boko Haram kembali culik sedikitnya 130 warga. Sejak 2011 hampir tiap pekan terjadi serangan atas gereja, kantor polisi, sekolah, universitas dan instansi pemerintah lainnya.
Timur Tengah: Milisi Teror Islamic State (IS)
29 Juni IS deklarasikan kekhalifahan Islam di Suriah dan Irak. Di kedua negara kini mereka berhasil kuasai sejumlah besar daerah. Para jihadis tersebut ambil langkah-langkah brutal, menyebar ketakutan dan pembunuhan. Pertengahan tahun ini, mereka bunuh ratusan warga Yasidi di Irak Utara, sedangkan puluhan ribu berhasil lari ke pegunungan. Sejak Agustus AS lancarkan serangan udara terhadap IS.
"Menghilangnya" Mahasiswa Meksiko
26 September, 43 mahasiswa ditangkap di kota Iguala. Setelah itu mereka menghilang. Diduga mereka dibunuh sindikat pedagang obat bius, berdasarkan perintah walikota Iguala. Kekejaman tersebut menyebabkan kemarahan internasional. Di Meksiko terjadi aksi protes terhadap pemerintah dan keterlibatan politisi serta polisi dengan kriminalitas.
Ancaman Teror di Australia
Sejak September kepolisian Australia berada dalam status siaga. Dinas rahasia Australia sebelumnya klaim punya informasi akurat tentang rencana Islamic State untuk lakukan serangan teror terbuka di Australia, yakni penggal kepala pejalan kaki di kota besar dan publikasikan videonya di internet. 15 Desember sekitar 30 orang disandera oleh pelaku yang nyatakan berafiliasi dengan kelompok teror IS.
Pembantaian Anak-Anak Pakistan
16 Desember beberapa anggota Taliban yang bersenjata berat masuki sebuah sekolah di Peshawar. Lebih dari 140 orang dibantai, sebagian besar anak-anak. Sekolah tersebut dikelola militer, dan sebagian besar murid adalah anggota keluarga tentara. Taliban nyatakan pembantaian itu sebagai balas dendam atas serangan terakhir militer. Sementara Taliban di Afghanistan mengutuk serangan tersebut.