Berkomentar Rasis, Jerman Pecat Pimpinan Tim Balap Sepeda
30 Juli 2021Federasi Olimpiade Jerman (DOSB) telah memulangkan pimpinan olahraga tim balap sepeda Patrick Moster karena mengeluarkan komentar rasis saat sesi percobaan nomor sepeda pria, Rabu (28/07).
Moster, 54, tertangkap kamera yang terekam oleh kanal televisi Jerman, ARD,meneriakkan pernyataan rasis ketika pembalap Nikias Arndt dari Jerman berusaha mengejar atlet Azzedine Lagab dari Aljazair dan Amanuel Ghebreigzabhier dari Eritrea.
"Kejar penunggang unta itu!" seru Moster kepada Arndt. Pernyataan itu merujuk pada kedua atlet asal Afrika tersebut. Moster kemudian meminta maaf atas komentar itu dan beralasan bahwa dia terjebak "dalam situasi yang panas."
Meskipun permintaan maaf Moster tulus, DOSB menilai dia telah "melanggar nilai-nilai Olimpiade" dengan komentar itu. "Permainan yang adil, rasa hormat dan toleransi tidak dapat dinegosiasikan untuk Tim Jerman,” kata DOSB dalam sebuah pernyataan.
Bermaksud memberikan semangat kepada Arndt
Moster bermaksud meneriakkan kata-kata penyemangat. Namun, dorongannya berubah menjadi tidak menyenangkan ketika dia berteriak, "Kejar penunggang unta itu!" beberapa kali.
Komentator ARD Florian Nass bahkan bereaksi dan mengatakan: "Jika saya benar-benar mengerti apa yang dia teriakkan, itu sama sekali salah."
"Kata-katanya mengecewakan saya," tambah Nass. "Sesuatu seperti itu tidak memiliki tempat dalam olahraga."
Permintaan maaf Moster
Moster, Direktur Olahraga Federasi Bersepeda Jerman (BDR), telah menyampaikan permintaan maaf. "Dalam situasi yang panas dan dengan beban yang kami miliki di sini saat ini, pilihan kata-kata saya tidak tepat," katanya kepada kantor berita Jerman DPA.
"Saya sangat menyesal dan hanya bisa menyampaikan permintaan maaf yang tulus. Saya tidak ingin menyinggung siapa pun."
Tidak ada tempat untuk intoleransi
Presiden BDR Rudolf Scharping mengatakan komentar itu "tidak dapat diterima," sementara Presiden Konfederasi Olahraga Olimpiade Jerman (DOSB) Alfons Hörmann mengatakan organisasi itu berdiri menjunjung "rasa hormat, permainan yang adil, dan toleransi."
Lewat akun media sosialnya, Arndt mengaku terkejut dengan insiden itu. "Kata-kata seperti itu tidak dapat diterima," tulisnya.
"Olimpiade dan bersepeda berdiri untuk toleransi, rasa hormat, dan keadilan. Saya mewakili nilai-nilai ini 100% dan salam hormat untuk semua atlet hebat yang datang dari seluruh dunia di sini, di Tokyo."
ha/gtp (AP, Reuters, SID)