Komisi Pengawas Intelijen di Parlemen Jerman
17 Juli 2013Apakah dinas rahasia Jerman mengetahui kegiatan yang dilakukan NSA? Inilah salah satu pertanyaan yang ingin dijawab oleh Komisi Pengawas di Bundestag, PKG (Parlamentarisches Kontrollgremium). Menteri Dalam Negeri Jerman Hans –Peter Friedrich hari Selasa (16/7) harus menghadap komisi ini untuk memberi keterangan.
Komisi Pengawas Lembaga Intelijen PKG melakukan rapat secara tertutup. Ia bertugas mengawasi kegiatan tiga lembaga intelijen Jerman, yaitu dinas intelijen luar negeri BND, lembaga intelijen militer MAD dan intelijen dalam negeri Verfassungsschutz, VFS.
PKG beranggotakan sebelas orang yang mewakili partai-partai politik di parlemen. Sebagai wakil rakyat, mereka bertugas memeriksa kegiatan dinas rahasia dan hubungannya dengan pemerintah Jerman. Tapi anggota PKG tidak boleh membocorkan pembicaraan mereka kepada publik.
Wewenang PKG Lemah
"Dalam rapat PKG, kami bisa meminta informasi dari lembaga intelijen, kami bisa menuntut untuk melihat berkas-berkas, kami juga bisa memanggil pejabat pemerintah untuk memberi keterangan", tutur anggota PKG Hans-Christian Ströbele dari Partai Hijau. "Jadi kami memang bisa melakukan sesuatu, dengan catatan, kalau pemerintah Jerman mau memberikan informasi," imbuhnya.
Wolfgang Neskovic, mantan anggota PKG mengeritik wewenang komisi itu yang terlalu lemah. Karena PKG hanya bisa menuntut, tapi tidak bisa memaksa pemerintah maupun dinas rahasia untuk memberi keterangan yang lengkap. Jadi, kemungkinan melakukan pengawasan sangat kecil. "Ibaratnya kondektur di kereta api, yang tidak boleh memeriksa langsung tiket kereta penumpang. Mereka hanya boleh bertanya, apa penumpang punya tiket yang berlaku," jelas Neskovic.
Memanggil Kanselir Merkel
Hans-Christian Ströbele merasa tidak puas dengan keterangan pemerintah yang disampaikan kepada PKG sampai saat ini. Ia menuntut agar Kanselir Merkel sendiri yang datang dan menjawab pertanyaan Komisi Pengawas.
"Merkel harus menjelaskan sendiri kepada parlemen, apa yang dia tahu sebelumnya. Sampai saat ini kami hanya bisa bertanya kepada menteri", kata Ströbele. "Merkel adalah pimpinan Kantor Kekanseliran, dan Kantor Kekanseliran secara resmi adalah atasan lembaga intelijen". Menurut Ströbele, Merkel seharusnya tahu lebih banyak tentang aksi penyadapan NSA di Jerman.
Media melaporkan, dinas rahasia Jerman BND sering meminta data dari NSA, kalau ada warga Jerman yang diculik di luar negeri. Darimana BND bisa tahu, bahwa NSA memiliki data-data itu? Kesimpulannya, BND tahu tentang aksi penyadapan NSA. Itu berarti, pemerintah Jerman juga seharusnya mengetahui hal itu.
Steffen Bockhah, anggota PKG dari Partai Kiri juga yakin pemerintah Jerman tahu lebih banyak, daripada yang diakuinya. "Kita mendapat banyak data dari Amerika dan Inggris. Kantor Kekanseliran tahu itu, seharusnya Kanselir juga mengetahuinya".
Mencegah Serangan Teror
Menteri Dalam Negeri Hans-Peter Friedrich menegaskan, pengumpulan data NSA dilakukan untuk mencegah serangan teror. Ia sempat menyebutkan, ada lima rencana serangan teror di Jerman yang berhasil digagalkan dengan bantuan informasi dari NSA. Tapi kalangan oposisi meragukan hal itu. Kementerian Dalam Negeri secara konkret hanya menyebut dua rencana serangan teror yang berhasil digagalkan.
Ketua PKG, Thomas Oppermann dari SPD menerangkan, ia juga mendukung upaya mencegah serangan teror di Jerman. "Tapi ini tentu saja tidak membenarkan aksi penyadapan besar-besaran terhadap warga Jerman oleh sebuah lembaga intelijen asing," tandasnya.