Konflik Suriah Bayangi Kunjungan Ban di Indonesia
20 Maret 2012Situasi di Suriah adalah salah satu masalah yang paling mengganggu dan meresahkan dalam masyarakat internasional, demikian dikatakan Sekjen PBB Ban Ki Moon di Bogor (20/03).„Kita tidak memiliki waktu banyak. Satu menit atau satu jam berarti lebih banyak korban tewas,“ ditambahkan Ban. Ini menyangkut „tanggung jawab moral dan politis masyarakat internasional.“
Pernyataan Sekjen PBB tersebut terkait rencana digelarnya referendum Dewan Keamanan PBB di New York, menyangkut draft pernyataan Suriah, Selasa (20/03). Draft pernyataan yang diusulkan Perancis Senin (19/03) akan meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, seandainya ia tidak melaksanakan rencana perdamaian yang diusulkan utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan. Pernyataan yang memiliki bobot lebih ringan dibanding resolusi, dinegosiasi lebih cepat dan dapat diputuskan melalui pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB jika tercapai konsensus.
DK PBB akan Ambil Langkah Berikutnya
Menurut kantor berita AFP dalam usulan pernyataan itu tertulis bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengambil langkah berikutnya, jika rencana Annan tidak dilaksanakan dalam waktu tujuh hari setelah disahkannya pernyataan tersebut. Sekaligus Dewan Keamanan PBB menyatakan kekhawatiran terbesar menyangkut makin buruknya situasi di Suriah serta rasa duka mendalam sehubungan tewasnya ribuan orang sejak dimulainya gerakan demonstrasi menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad. Lebih lanjut disebutkan, Assad dan oposisi Suriah diminta “sepenuhnya dan segera” mewujudkan rencana perdamaian enam poin dari Annan.
Rencana yang diajukan Kofi Annan dalam kunjungannya di Damaskus antara lain meminta diakhirinya kekerasan, akses bantuan humaniter, pembebasan para tahanan dan penarikan pasukan militer dari kubu pertahanan para demonstran.
Sekjen PBB Bertemu Presiden SBY
Di Istana Bogor Selasa (20/03) pagi Sekjen PBB Ban Ki Moon bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah pertemuan di Bogor, SBY dan Ban akan mengunjungi Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia di Sentul, Jawa Barat. Agenda selanjutnya Sekjen PBB Ban Ki Moon akan berpidato dalam pembukaan Jakarta International Defense Dialogue.
Setelah Indonesia, Sekjen PBB Ban Ki Moon dijadwalkan melawat Malaysia, Singapura dan negara asalnya Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan puncak keamanan nuklir di Seoul, 26 Maret mendatang.
DK/AFP/Jakarta Post