Kongres Partai Komunis Pilih Xi Jinping untuk Ketiga Kalinya
22 Oktober 2022Partai penguasa, Komunis Cina mengakhiri kongresnya di Aula Besar Rakyat pada Sabtu (22/10) dengan sejumlah amandemen atas konstitusi partai yang bakal memperkuat status Presiden Xi Jinping sebagai pemimpin Cina, dan pemerintah Beijing percaya dengan kedudukan Cina di dunia.
Kongres yang berlangsung selama satu pekan itu dihadiri oleh 2,300 delegasi, yang merupakan pendukung partai. Kongres itu membuka jalan bagi Xi untuk menjadi pemimpin ketiga kalinya dalam sejarah, dengan memperkuat 'posisi inti' dalam kepemimpinan negara.
Pengumuman resmi untuk jabatan Xi yang ketiga kalinya ini bakal diumumkan saat sesi legislatif tahunan pada bulan Maret mendatang. Di tahun 2018, Xi membatalkan aturan maksimal dua kali jabatan, yang memungkinkan Xi memimpin tanpa batas waktu. Para delegasi juga setuju untuk memuat perlawanan abadi terhadap kemerdekaan Taiwan di dalam konstitusi.
Hal apa saja yang terjadi selama Kongres Partai Komunis Cina?
Para delegasi juga mendukung 'laporan kerja', layaknya pidato kenegaraaan yang disampaikan Xi saat pembukaan kongres. Pada Minggu, Xi diprediksi bakal diumumkan sebagai Sekretaris Jenderal Partai selanjutnya, tak lama usai pertemuan pertama Komite Sentral yang baru.
Para delegasi turut memilih Komite Sentral baru, yang berisikan sekitar 200 anggota yang tidak diungkapkan daftar lengkapnya, berdasarkan kantor berita pemerintah Cina, Xinhua. Komite tersebut bakal memimpin partai selama lima tahun ke depan.
Sebagian besar jabatan penting dalam Komite Sentral telah diberikan kepada loyalis Xi.
Adakah kejutan selain koreografi kongres yang intens?
Terlepas dari pawai selama seminggu, ada sejumlah kejutan kecil.
Perdana Menteri Cina Li Keqiang, pemimpin kedua di negara tersebut dan juga pendukung utama reformasi Cina, merupakan satu dari empat pejabat senior yang tidak mempertahankan jabatan di Komite Tetap Politbiro, anggota pembuat keputusan utama Cina terdiri dari tujuh orang. Kemudian, dia dikeluarkan dari Komite Sentral yang baru saja terpilih.
Hu Jintao, mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis, diarahkan dari podium oleh panitia, sebagai bentuk tindakan paksaan, tepat setelah media berpindah ke Aula Besar pada hari terakhir. Menurut para pengamat, insiden itu merupakan hal yang tidak lumrah, sebab terjadi sebelum pemungutan suara untuk melakukan amandemen konstitusi.
Hu, yang terlihat lemah, tidak diyakini mendukung Xi, terlepas dia duduk bersebelahan dengan Xi selama kongres. Dia dikenal sebagai anggota fraksi yang mendukung ‘kepemimpinan kolektif'.
Pesan apa yang ingin disampaikan Cina saat kongres?
Xi mendesak agar anggota partainya untuk mempersiapkan diri terhadap tantangan geopolitik yang bakal mucul.
"Dihadapkan dengan perubahan drastis di dunia internasional...khususnya upaya pihak luar untuk memeras, menahan dan memblokade” Cina. Kita harus mengutamakan kepentingan negara terlebih dahulu,” tegasnya.
Saat salah satu acara penutupan Kongres, Xi mengatakan, "Berani berjuang, berani menang.”
(AP, AFP) (mh/ts)