Korban Gaza Dirawat di Jerman
22 Agustus 2014Dua perempuan dewasa dan seorang anak perempuan Palestina yang menderita luka berat kini dirawat di Jerman. Kedua perempuan yang berusia 24 dan 50 tahun, serta seorang anak berusia 9 tahun dari Jalur Gaza tiba di rumah sakit Ammerland di kota Westerfrede hari Kamis sore (21/08).
Anak perempuan itu adalah pasien termuda asal Gaza yang saat ini dirawat di Jerman, demikian keterangan organisasi dokter Jerman-Palestina, Palmed. Ketiga korban menderita luka berat akibat serangan udara Israel.
Ketiga korban diberangkatkan dari Jalur Gaza empat hari lalu dan dibawa ke Kairo. Mereka kemudian diterbangkan ke München dan akhirnya dibawa ke rumah sakit Ammerland, kata pimpinan rumah sakit Muneer Deeb kepada kantor berita dpa.
Seorang perempuan dan anak kecil itu menderita berbagai luka berat di perutnya, sementara korban yang lain menderita patah tulang di beberapa bagian tubuh. Pasien yang berusia 50 tahun itu menderita trauma ketika menyaksikan suami dan tiga anak lelakinya tewas dalam serangan bom Israel.
Hambatan birokrasi dan logistik
Saat ini, kondisi pasien dalam keadaan stabil. "Tapi kami belum punya hasil diagnosa yang lengkap. Sebab kondisi di sana adalah situasi pertempuran", kata Muneer Deeb, salah seorang pendiri Palmed.
Ia selanjutnya menerangkan, tidak mudah membawa korban dari Rafah, Palestina, sampai ke Jerman, karena hambatan urusan birokrasi. Pasien tidak punya dokumen perjalanan sehingga menghadapi banyak kesulitan. Selain itu, diperlukan logistik yang memadai untuk mengangkut pasien yang menderita luka berat.
Muneer Deeb berharap, ada lebih banyak korban luka berat dari Palestina yang bisa dirawat di Jerman. Ahli bedah asal Palestina yang berusia 46 tahun itu berasal dari Gaza dan datang ke Jerman pada usia 18.
Palmed adalah organisasi dokter dan praktisi kesehatan asal Palestina yang bekerja di Eropa. Organisasi ini antara lain mengirim relawan dan obat-obatan dari Eropa untuk membantu para korban di Jalur Gaza.
hp/vlz (dpa)