Korea Selatan dan Cina Adakan Pertemuan Bahas Denuklirisasi
23 Desember 2021Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun mengadakan pembicaraan secara virtual pada Kamis (23/12) dengan tim yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Cina Le Yucheng, menandai pertemuan pertama sejak Juni 2017.
Kedua belah pihak diperkirakan akan mencari cara untuk membuka kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhambat dengan Korea Utara dan membahas masalah bilateral, regional dan global lainnya, kata para pejabat Seoul.
Pembatalan undangan pejabat Taiwan
Pertemuan itu terjadi pada saat yang sulit karena Taiwan telah mengajukan protes atas pembatalan undangan Korea Selatan bagi Menteri Digital Audrey Tang untuk berbicara secara virtual pada sebuah konferensi pekan lalu di Seoul.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebut langkah itu "kasar" dan memanggil penjabat duta besar de facto Korea Selatan untuk menyatakan ketidaksenangannya.
Kementerian mengatakan, Korea Selatan mengutip "berbagai aspek masalah lintas selat” atas keputusan tersebut, tetapi ketika perwakilan Taiwan di Seoul secara terpisah mencari penjelasan, dia tidak menerima jawaban apa pun.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, keputusan itu dibuat oleh penyelenggara acara berdasarkan "pertimbangan komprehensif dari semua keadaan", tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Seorang pejabat di Gedung Biru Kepresidenan Seoul mengatakan pada Rabu (22/12) bahwa penyelenggara membatalkan undangan sesuai dengan "prinsip diplomatik kami, bukan karena Cina."
"Posisi kami tetap tidak berubah bahwa kami akan terus mempromosikan hubungan ekonomi dan budaya tidak resmi, dan pertukaran praktis," kata pejabat itu kepada wartawan.
Antara AS dan Cina
Seoul menghadapi tindakan penyeimbangan yang semakin sulit ketika Amerika Serikat, sekutu utamanya, berfokus untuk mengumpulkan sekutu dan mitra untuk melawan Cina yang koersif dan agresif, mitra ekonomi terbesar Korea Selatan.
Dalam pertemuan hari ini (23/12), para wakil menteri juga membahas Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing. Dipimpin AS, beberapa negara Barat telah menyatakan akan memboikot olimpiade ini. Sementara, Korea Selatan mengatakan tidak mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam boikot itu, tetapi juga belum ada perbincangan dengan Cina soal pengiriman delegasi. ha/ yf (Reuters)