Krisis Air Melanda Asia
Kebutuhan air terus meningkat, meski pasokannya kian terbatas. DW merangkum krisis air yang berlangsung di beberapa negara di Asia.
Kekurangan air minum
Air minum yang terpolusi adalah salah satu masalah terbesar di India. Sebuah analisis dari Pusat Sains dan Lingkungan (CSE) yang berkantor di Delhi menemukan 78 persen dari limbah pabrik tidak diolah dan mengalir langsung ke sungai.
Butiran salju atau air beracun?
Gambar ini memperlihatkan seorang pria berenang di Yamuna, New Delhi. Itu bukanlah salju yang menutupi permukaan air, melainkan busa beracun dari sisa industri. Hari Air Sedunia setiap tahunnya diperingati untuk mengingatkan kita agar berhemat dan menjaga sumber air untuk generasi mendatang.
Tidak ada setetes pun untuk minum
Pakistan tengah menghadapi krisis air yang parah. Berdasarkan laporan terbaru dari IMF, negara ini menduduki peringkat ke-3 di dunia yang menghadapi krisis air bersih. Sebuah laporan dari PBB dan pemerintah Pakistan memperingatkan situasi ini akan makin parah menjelang 2025.
Air atau sampah?
Bangladesh adalah salah satu negara dengan tingkat populasi terpadat di dunia, dengan kapasitas lebih dari 1100 orang per kuadrat kilometer. Meski 97 persen di antaranya memiliki akses untuk air, masih ada empat juta orang kekurangan air bersih, serta minimnya pengetahuan tentang cara membuang sampah yang sehat.
Sampah memenuhi saluran air
Gambar ini memperlihatkan penduduk di kawasan kumuh tengah menyeberangi saluran air penuh sampah di ibu kota Filipina, Manila. Water.org menyatakan sebanyak sembilan juta dari 101 juta penduduk Filipina hidup bergantung dari sumber air tidak sehat dan bekelanjutan. Manila kini tengah berhadapan dengan krisis kekurangan air bersih terparah dalam satu dekade terakhir akibat meningkatnya permintaan.
Kondisi tidak sehat
Rumah panggung dengan toilet gantung, yang membawa kotoran langsung ke aliran sungai di bawahnya bisa dilihat di ibukota Indonesia, Jakarta. Dengan hampir 260 juta penduduk, menjadikan Indonesia sebagai negara terpadat ke-4 di dunia. Menurut water.org, lebih dari 27 juta penduduk Indonesia masih kesulitan mengakses air bersih.
Butuh pasokan air yang lebih banyak
Berdasarkan laporan PBB, Cina adalah salah satu negara yang berhadapan dengan masalah ekstraksi berlebihan air bawah tanah. Sumber air per kapita di sini jauh lebih rendah dari rata-rata di dunia. Selain itu, pasokan air juga tidak terdistribusi merata ke penjuru negeri.
Terlalu banyak air?
Kiribati di perairan Pasifik juga tengah menghadapi permasalahan dengan air. Negara ini adalah salah satu yang terdampak serius akibat naiknya level air laut. Hujan deras atau air pasang bisa membuat banyak desa terkepung. (Ed: ga/ts)