Pemerintah dan Oposisi Tandatangani Kesepakatan
21 Februari 2014Setelah bentrokan berdarah yang mengakibatkan puluhan tewas, pemerintah Ukraina dan wakil-wakil kubu oposisi akhirnya menandatangani naskah kesepakatan di Kiev untuk mengakhiri kekerasan.
Menteri luar negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menerangkan, perundingan yang dilakukan "sangat sulit". Sementara menlu Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan, kesepakatan ini adalah "peluang besar bagi perdamaian dan reformasi" di Ukraina.
Para menteri luar negeri dari Jerman, Polandia dan Perancis berada di Kiev untuk menengahi perundingan itu.
Kantor kepresidenan Ukraina sebelumnya mengumumkan: "Perundingan tentang regulasi krisis yang diikuti oleh Presiden Viktor Yanukovych, pimpinan oposisi, wakil-wakil Uni Eropa dan wakil dari Rusia sudah selesai". Naskah kesepakatan siap ditandatangani hari ini juga.
Puluhan tewas
Dalam bentrokan keras antara aparat keamanan dan demonstran yang terjadi hari Kamis (20/02), 77 orang dilaporkan tewas, diantaranya belasan anggota kepolisian. Ratusan demonstran menderita luka-luka. Saksi mata melaporkan, ada penembak jitu yang menembaki demonstran secara terarah. Masih belum jelas, dari satuan mana para penembak berasal.
Perundingan antara delegasi Uni Eropa dan Yanukovych berlangsung alot sepanjang malam. Wakil-wakil Uni Eropa antara lain mengusulkan pembentukan pemerintahan transisi dalam waktu sepuluh hari, reformasi konstitusi, dan pemilihan umum baru tahun ini juga.
Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier disertai menlu Polandia Radoslaw Sikorski dan menlu Perancis Laurent Faubius berada di Ukraina sejak Kamis pagi untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah dan oposisi. Pada malam hari, utusan khusus Rusia Vladimir Lukin juga tiba di Kiev.
AS dan Uni Eropa berlakukan sanksi
Di lapangan utama Maidan di Kiev situasi sepanjang Kamis malam relatif tenang. Sebelumnya, aparat keamanan dikerahkan untuk menggelar apa yang disebut "operasi anti-teror", namun gagal menghalau para demonstran yang terus bertahan dan membalas serangan polisi.
Parlemen Ukraina akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasi anti teror itu. Pemerintah dan oposisi saling menyalahkan telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dicapai Rabu lalu. Eskalasi akhirnya terjadi hari Kamis dengan puluhan korban tewas.
Rapat menteri luar negeri Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat tinggi Ukraina yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan. Sanksi itu berupa larangan memasuki Uni Eropa dan pembekuan rekening bank. Sanksi tersebut segera berlaku, jika tidak tercapai penyelesaian politik. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat sudah melarang 20 pejabat tinggi Ukraina berkunjung ke wilayah Amerika Serikat.
hp/ab (dpa, afp, rtr)