Kronologi Pecahnya Gerakan Anti-Islam Pegida
Gerakan anti Islam dan anti warga asing di Jerman-Pegida pecah akibat konflik internal. Pendukungnya kini menyusun posisi baru, setelah semboyan anti Islam tak lagi laku dijual.
Pemicu Runtuhnya Pegida
Lutz Bachmann seorang gembong pendiri Pegida menjadi tokoh yang menjungkirkan lagi gerakan anti Islam yang marak di Jerman Timur itu, gara-gara foto selfi dalam pose sebagai Adolf Hitler di akun Facebooknya. Bachmann yang eks-narapidana kasus kriminal mundur dari jajaran pimpinan Pegida, dan akan disidik oleh mahkamah konstitusi terkait tudingan menghasut dan menyebarkan kebencian massal.
Rekor Demonstran
Di saat jajaran elit Pegida terancam pecah akibat konflik internal, aksi demonstrasi para pendukungnya yang digelar sejak Oktober 2014 justru mencapai rekor terbanyak melebihi 20.000 orang setiap demo. Tapi demo tandingan juga makin marak. Warga makin muak dengan provokasi rasis dan gerakan radikal Neo Nazi yang tidak hanya menyasar warga Muslim tapi juga seluruh warga migran di Jerman.
Citra Memburuk
Seiring dengan mundurnya gembong Pegida gara-gara selfi pose Hitller, muncul gerakan anti-Islam tandingan di Leipzig yang secara terbuka mengusung faham ekstrim kanan. Citra gerakan anti Islam dan anti warga asing secara keseluruhan itu makin memburuk, akibat pecahnya bentrokan kekerasan antara demonstran anti Islam Legida dengan polisi dan dengan kelompok penentang.
Pesta Rakyat Anti Pegida
Warga Jerman yang berpikiran terbuka dan toleran bangkit melawan gelombang aksi rasisme dan anti Islam yang digagas Pegida. Sejumlah musikus dan penyanyi terkenal serta seniman panggung top lainnya menggelar aksi yang disebut pesta rakyat di Dresden, sebagai manuver anti Pegida. Puluhan ribu warga hadir dalam acara menentang tren anti Islam dan anti imigran yang dikobarkan gerakan Pegida.
Politik Mengajak Dialog
Jajaran puncak politik Jerman juga mulai menggelar diskusi dan menawarkan dialog kepada pendukung gerakan anti-Islam, seperti yang digelar di Dresden ini. Dilontarkan pertanyaan mendasar "Apa yang Diinginkan Rakyat". Dengan pendekatan politik lewat podium diskusi, terlihat minat pendukung "awam" mulai melemah dan aksi provokasi untuk menyerang Islam juga surut.
Tokoh Pegida Berikutnya Mundur
Karin Oertel (ka) adalah figur kunci Pegida yang selalu muncul di panggung sebagai jurubicara gerakan anti Islam Jerman itu. Silang sengketa dan tekanan internal, memicu Oertel dan 4 pentolan Pegida lainnya mengumumkan mundur, menyusul Lutz Bachmann (ki) yang sudah hengkang dua pekan sebelumnya. Gerakan anti Islam Jerman itu praktis pecah.
Konstelasi Baru?
Setelah isu anti-Islamisasi tidak lagi laku dan Pegida pecah, apa yang akan terjadi? Apakah kebencian terhadap warga Muslim atau imigran secara umum akan lenyap? Atau akan muncul kelompok sempalan yang lebih radikal? Masa depan politik imigrasi serta toleransi di Jerman tergantung pendekatan bijak para politisi sekaligus kesediaan warga untuk melihat dunia secara lebih terbuka dan berwarna.