KTT Uni Eropa Soroti Krisis Lapangan Kerja
27 Juni 2013Gunjang ganjing soal krisis keuangan sudah berkurang di Uni Eropa. Sentilan agar suatu negara keluar dari zona Euro, tidak terdengar lagi. Namun resesi belum teratasi dan 26 juta penduduk Eropa tunakarya, di antaranya 6 juta orang muda.
Hal ini melatari seruan Presiden Komisi José Manuel Barroso kepada para kepala negara-negara Uni Eropa yang Kamis (27/06/13) berkumpul di Brüssel. "Kita perlu mengambil langkah untuk segera mengatasi krisis sosial ini." Uni Eropa perlu menyepakati langkah menuju pertumbuhan, pembukaan lapangan kerja dan kemampuan bersaing. Begitu ungkap Barosso.
Jangan Sekedar Pencitraan
Secara konkrit akan digulirkan inisiatif untuk mempekerjakan orang-orang muda. 6 Miliar Euro dianggarkan untuk itu dan mulai tahun depan bisa diakses oleh negara-negara yang paling terpukul.
"Dibandingkan dengan dana ratusan miliar untuk penyelamatan sektor perbankan, jumlah ini sangat minim", tukas Martin Schulz, presiden parlemen Eropa. Apalagi dana tersebut dibagi dalam anggaran belanja selama tujuh tahun, dari 2014 hingga 2020. Sementara dalam hal anggaran belanja Uni Eropa, upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan antara Dewan dan Parlemen kembali gagal.
Hannes Swoboda, Kepala Fraksi Sosialis di parlemen Eropa menuntut, "anggaran yang cukup dan masuk akal, agar upaya mengatasi pengangguran orang muda, betul-betul berhasil dan bukan sekedar pencitraan."
Sementara itu ada juga pihak yang melihat jumlah kecil dana ini sebagai penghamburan uang. Anggota parlemen Eropa asal Inggris, Martin Callanan, menganggapnya sebagai langkah sia-sia: "Itu hanya akan membuat pajak lebih tinggi, terjadi lebih banyak regulasi, lebih Eropa“.
Kesepakatan Eropa yang diharapkan oleh Barosso juga tidak tercipta dalam soal disiplin anggaran belanja dan kemampuan bersaing yang dituntut oleh Uni Eropa. Di tingkat kepala negara, hanya Kanselir Jerman Angela Merkel yang tanpa lelah menuntut agar hal ini diperhatikan supaya Eropa bisa mempertahankan tingkat kemakmurannya
Uni Eropa dan Euro Tetap Menarik
Perbedaan pendapat dan ketegangan selalu mewarnai isu-isu Uni Eropa. Rebecca Harms, wakil fraksi Hijau di Parlemen Eropa mengkritiknya: "Ketidak mampuan berkompromi dalam menetapkan kebijakan ekonomi Uni Eropa, bermuara pada posisi yang ke luar, sama sekali tidak bertanggung jawab.“ Lihat saja kegagalan Uni Eropa memformulasi arah politik luar negerinya sehubungan Libya dan Suriah.
Meski begitu ada tanda-tanda nyata bahwa Uni Eropa dan ide untuk berintegrasi masih menarik. Contoh terbaik adalah bergabungnya Kroatia sebagai anggota uni Eropa ke-28 mulai 1 Juli 2013. Juga rencana memulai negosiasi keanggotaan dengan Serbia.
Selain itu mata uang Euro juga tetap diminati. Lettland ingin mulai menggunakan mata uang Euro mulai 1 Januari 2014. Di KTT Brüssel kali ini, Lettland akan membuktikan bahwa negaranya telah memenuhi semua persyaratan untuk itu.