Laporan akhir komisi penyelidik serangan teror 11 September
23 Juli 2004Harian Inggris Financial Times juga mengakui bahwa serangan 11 September merupakan bukti kegagalan pemerintah. Harian ini menulis:
Laporan komisi penyelidik 11 September hendak memberikan penjelasan tuntas kepada rakyat Amerika yang masih harus belajar menghadapi era terorisme global. Serangan 11 September merupakan kegagalan pemerintah, bukan hanya kegagalan operasional melainkan juga kegagalan dalam penggambarannya. Sejumlah institusi gagal mengantisipasi bahaya yang diremehkan. Meski beberapa kelompok kepentingan tertentu akan menentangnya, namun perombahan badan intelijen perlu.
Surat kabar Perancis Libération dalam komentarnya mengenai laporan komisi 11 September mengritik kepicikan badan-badan intelijen. Harian ini menulis:
Komisi penyelidik 11 September berhasil merekonstruksi teka-teki serangan teror. Namun penyelidikannya tidak sampai menyoroti ideologi di balik kepicikan badan intelijen terhadap Al Qaida , dan juga tidak menyoroti penyebab poltiik bagi kepicikannya di Irak.
Harian Swiss Tages-Anzeiger menulis, laporan akhir komisi 11 September merupakan laporan mengejutkan:
Sangat memgejutkan adalah daftar peluang yang dilewatkan untuk mencegah serangan teroris dengan ribuan korban tewas di New York dan Washington. Karenanya wajar bahwa dalam laporan itu direkomendasikan pengangkatan seorang pejabat baru untuk mengkoordinasi badan-badan intelijen Amerika. Meski rekomendasi itu ditentang keras baik oleh FBI dan CIA. Namun yang juga tidak berhasil diungkapkan dalam laporan komisi adalah kritik menyeluruh terhadap strategi AS dalam perang melawan terorisme Islam. Dalam kampanye pemilihan AS tidak satu pun kesempatan dilewatkan oleh Presiden Bush untuk menegaskan bahwa dunia sekarang semakin aman setelah perang di Afganistan dan Irak. Namun kenyataannya AS dan bagian lain dunia sama sekali tidak menjadi lebih aman, sejak jatuhnya Sddam Hussein, seperti yang terungkap dalam laporan tahunan kementerian luar AS mengenai terorisme yang dipublikasikan belum lama ini.
Harian Austria Kurier meragukan apakah AS akan menarik konsekuensi yang tepat dari laporan 11 September.
Laporan akhir yang dapat diakses oleh para peminat dalam bentuk buku atau via internet , menodai citra pemerintah AS dan institusi-institusinya. Bahwa laporan itu dipublikasikan juga, adalah sebagian introspeksi yang dapat memperkokoh demokrasi. Meski segala respek terhadap pekerjaan komisi 11 September, namun diragukan, apakah rekomendasinya cukup untuk menghindari serangan teroris di masa depan. Sebab bentuk kekerasan yang tidak diduga-duga, seperti serangan dengan senjata pemusnah massal atau pencemaran lingkungan, hanya dapat dilawan dengan kekuatan global. Namun pemerintahan Bush telah memperlihatkan kecenderungannya untuk melakukan tindakan misionaris dan tindakan sepihak. Sama perlunya seperti seorang pemimpin brilyan bagi badan intelijen , adalah juga seorang pejabat yang mau mendengarkan pendapat dan argumentasi mitra-mitra internasionalnya.
Harian Jerman Neue Ruhr/Neue Rheinzeitung juga meragukan apakah laporan komisi 11 September telah menjawab pertanyaan apakah serangan terhadap New York atau Washington dapat dihindari? Harian ini menulis:
Mungkin atau dapat dihindari, tanpa pengetahuan yang dimiliki sekarang ini? Ini suatu spekulasi yang berani. Yang penting adalah, penyelidikan independen berhasil dilaksanakan meski semula ditentang oleh Presiden Bush. Sebab kini rakyat Amerika mengetahui bahwa negaranya tidak siap menghadapi serangan teroris dan masih banyak yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadap ancaman dalam dimensi baru. Apa konsekuensinya , sejauh mana akan dilaksanakan perombakan sepertti yang direkomendasikan oleh laporan komisi , tentu masih terus akan disikusikan , seperti juga pertanyaan, siapa yang bersalah.