Lawatan PM Irak ke AS Tandai Akhir Perang Irak
12 Desember 2011Hampir 4500 tentara Amerika tewas di Irak sejak Presiden George W. Bush memerintahkan invasi tahun 2003 lalu. Perintah yang didasarkan pada klaim senjata pembunuh massal yang hingga kini tidak terbukti. Dari angka tertinggi penempatan 170 ribu tentara Amerika di Irak pada tahun 2007, kini tinggal 6000 tentara yang masih berada di Irak.
Bulan Oktober lalu, Presiden Barack Obama mengumumkan hampir seluruh tentara Amerika akan meninggalkan Irak tanggal 31 Desember. Upaya untuk memperpanjang misi Amerika di Irak gagal, setelah pemerintah Irak enggan memberikan kekebalan diplomatik bagi pasukan Amerika yang tinggal hingga tahun depan.
Akhir perang Irak
Kunjungan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki ke Gedung Putih hari Senin (12/12) seakan menandai berakhirnya perang Irak. Dengan tewasnya pentolan Al-Qaida Osama bin Laden dan pengurangan jumlah tentara Amerika di Afghanistan, kini berakhirnya perang Irak turut menjadi pencapaian Obama selama menjabat di Gedung Putih sebelum pemilihan umum November tahun depan.
Kunjungan Maliki digelar sepekan setelah kunjungan Wakil Presiden Joe Biden ke Baghdad. Saat itu, Maliki dan Biden mengumumkan dimulainya babak baru dalam hubungan strategis kedua negara. Dalam lawatan ketiganya ke Amerika Serikat, Maliki yang didampingi jejeran menteri Irak akan membahas perihal keamanan, energi, pendidikan dan hukum dengan Biden.
Maliki juga akan mendampingi Obama beserta ibu negara ke Fort Bragg, Carolina Utara, untuk mengucapkan terima kasih secara langsung kepada para tentara yang baru kembali dari Irak. Maliki juga akan mengunjungi Pemakaman Nasional Arlington untuk menghormati para tentara yang tewas di Irak.
Irak masih rapuh
Puluhan ribu warga Irak tewas dalam perang selama hampir 9 tahun tersebut. Kekerasan sektarian maupun pemberontakan bercampur dengan sistem politik demokratis di Irak, diwarnai dengan konflik perbatasan dengan negara tetangga, Iran. Dengan hengkangnya tentara Amerika, dikhawatirkan konflik dengan Iran akan mengeskalasi.
Kini militer Irak diperkuat lebih dari 900 ribu tentara yang dinilai mampu mengatasi keamanan internal, namun lemah dalam mempertahankan perbatasan negara, wilayah udara dan maritim. Sekitar 157 tentara Amerika tidak berseragam, dan juga 763 kontraktor sipil akan tetap tinggal di Irak untuk melatih militer Irak. Meski kekerasan di Irak sudah berkurang sejak tahun 2007, namun bulan November lalu, 187 warga tewas dalam rangkaian serangan. Dan bulan ini, sejumlah pengeboman kembali terjadi.
dpa/rtr/afp/Carissa Paramita
Editor: Christa Saloh-Foerster