Lebih dari 600 Orang di Rumah Jagal di Jerman Positif Corona
18 Juni 2020Rabu (18/06), otoritas setempat mengumumkan sebanyak 657 orang di rumah jagal di wilayah baratlaut Jerman positif COVID-19. Hasil ini didapatkan dari 983 tes COVID-19 yang telah selesai diperiksa. Sven-Georg Adenauer, politisi lokal yang mengumumkan data tersebut memperingatkan bahwa tes COVID-19 akan diperbanyak dan kemungkinan jumlah kasus positif akan terus bertambah.
Pabrik pengolahan daging bernama Rheda-Wiedenbrück itu berada di distrik Gütersloh, dekat Bielefeld, dan dikelola oleh Tönnies, perusahaan pengolah daging terkemuka Jerman.
Lebih dari 1.000 pekerja di pabrik itu telah mengikuti tes, dan sebagian besar hasilnya diproses pada Rabu (17/06) malam waktu setempat.
Sekitar 7.000 orang di daerah itu juga telah dikarantina sebagai pencegahan kemungkinan menyebarnya virus corona.
Merujuk kepada hasil tes, pemerintah setempat pun memutuskan untuk menutup pabrik dan menutup semua sekolah dan pusat penitipan anak di wilayah tersebut hingga liburan musim panas pada 29 Juni mendatang.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat menghentikan laju penyebaran virus corona.
Kasus impor?
Selama masa pandemi, rumah-rumah jagal di Jerman telah mendapat sorotan tajam. Pasalnya, beberapa pabrik diketahui melaporkan kasus positif dalam jumlah besar. Hal ini diperparah dengan fasilitas pabrik yang buruk, kontrak kerja eksploitatif, dan harga sewa mes tinggi bagi para pekerja dari Eropa Timur.
Andre Vielstädte, juru bicara dari Tönnies dalam konferensi persnya mengatakan: "Kami hanya bisa meminta maaf." Ia mengatakan pihaknya telah bekerja "secara intensif" untuk "mencegah virus menyebar dari pabrik."
Pihak perusahaan belum dapat memastikan apakah ada beberapa kluster baru yang muncul. Yang jelas, wabah ini datang setelah tes tiga hingga empat minggu lalu di mana hasilnya dinyatakan negatif.
Tönnies berspekulasi bahwa hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh para pekerjanya yang sebagian besar berasal dari Rumania dan Bulgaria. Menurut perusahaan, mereka sempat pulang dan kembali ke Jerman dengan membawa virus.
Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Jerman memiliki jauh lebih banyak kasus virus corona dibandingkan Rumania atau Bulgaria. Dalam 14 hari terakhir, Jerman mendaftarkan 4.814 kasus baru, sementara Rumania dengan 2.898 kasus baru dan Bulgaria dengan 915 kasus baru.
Tempat tinggal pekerja dipertanyakan
Di sisi lain, dalam wawancaranya dengan DW, Pastor Katolik Peter Kossen, yang memberikan pelayanan ibadah kepada banyak pekerja di rumah-rumah jagal, meminta perusahaan-perusahaan pegolahan daging memperbaiki fasilitas kerja bagi para pegawainya.
"Perempuan dan laki-laki lelah dengan kondisi hidup dan bekerja seperti ini. Mereka diperlakukan seolah-olah mereka tidak memiliki martabat, seolah-olah mereka adalah warga negara kelas tiga," katanya kepada DW. "Selama Anda tidak mengubah struktur ini, Anda akan selalu memiliki wabah massal di industri pengolahan daging."
Kossen pun menyerukan perbaikan akomodasi bagi pekerja dengan menyediakan satu kamar per orang agar mereka dapat secara efektif menjaga jarak sosial dan dapat beristirahat dengan layak.
Menurut Robert Koch Institute (RKI), tingkat infeksi virus di Jerman masih tetap rendah meski ada beberapa lonjakan di beberapa tempat. Sebanyak 156 dari 412 distrik belum melaporkan adanya kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Tidak ada distrik yang melampaui batas 50 kasus baru per 100.000 penduduk.
Jumlah kasus baru yang relatif tinggi per 100.000 penduduk dalam tujuh hari terakhir ditemukan di distrik Aichach-Friedberg, Greiz, Gütersloh, Verden, Sonneberg, dan distrik Neukölln di Berlin.
rap/gtp (dpa, AFP, epd)