Militer yang didukung kendaraan lapis baja, berhasil merebut jembatan strategis penting di Marawi, yang merupakan langkah maju krusial dalam konflik tersebut. Demikian diungkapkan jurubicara militer Filipina, brigadir jenderal Restituto Padilla trekait perkembangan konflik Marawi yang pecah sejak 23 Mei silam..
Semetara jurubicara komando militer di Mindano Barat, kapten Jo-ann Petinglay melaporkan, pasukan militer kini sudah memasuki kawasan jantung pertempuran di Marawi. "Anggota milisi Maute yang pro-ISIS masih terus melakukan perlawanan, terhadap pasukan Filipina yang bergerak maju. Tapi perlawanan tidak sekuat sebelumnya", tambah kapten Petinglay.
Disebutkan, ranjau rakitan sendiri yang ditanam milisi Maute di jalan-jalan yang dilewati militer, mampu sedikit menghambat gerak maju. Petinglay juga menambahkan, selain menewaskan 500 jihadis pro ISIS, juga tercatat sebanyak 114 tentara pemerintah dan 45 warga sipil tewas akibat konflik itu.
rtrtv(as/rzn)