Masdar City - Kota Bebas CO2
30 November 2012Kota masa depan Masdar City di Abu Dhabi berharga 22 milyar Dolar. Kota bagi 50.000 penduduk itu dirancang sebagai kota ramah lingkungan dan iklim. Pembangunannya sebagian dibiayai dengan penjualan sertifikat emisi sesuai ketentuan Protokol Kyoto. Mulai tahun 2016 Masdar City yang menawarkan modernitas dan kenyamanan dapat mulai dihuni.
Kota teknologi tinggi abad ke 21 itu dirancang dan dibangun oleh biro arsitek kenamaan dari Inggris, Sir Norman Foster, yang bekerjasama dengan 500 pakar lainnya dari seluruh dunia.
Pimpinan organisasi pelindung lingkungan WWF di Abu Dhabi, yang juga salah seorang konsultan proyek Masdar City, Razan al-Mubarak, memaparkan, “Dengan itu impian menjadi kenyataan. Kami semua menghendaki kualitas kehidupan yang tinggi, menghemat sumber daya alam dan terutama hendak mewariskan planet yang sehat kepada anak cucu kami. Masdar City berlandaskan prinsip-prinsip kelestarian yang seringkali diabaikan. Yakni, perdagangan yang adil, kesehatan, kebahagiaan, penghargaan terhadap tradisi dan budaya lokal. Inilah landasan pembangunan Masdar City.“
Prinsip kelestarian lingkungan diwujudkan dengan penggunaan air yang 80 persen lebih hemat dibanding kota konvensional, 100 persen daur ulang sampah dan nol persen emisi gas karbon dioksida. Masdar City ibaratnya impian kemewahan dari sebuah kota masa depan. Jalan-jalan dibangun mengikuti tradisi Arab, yakni sempit agar tetap dinaungi bayangan bangunan dan tetap sejuk. Semua jalanan dirancang untuk pejalan kaki. Di seluruh kota tidak diizinkan lalu lintas mobil, dan hanya dilayani jaringan kereta bawah tanah serta kendaraan bermotor listrik.
Bangunan, taman-taman kota dan instalasi pengairan dirancang dengan arsitektur yang canggih, agar iklim gurun diubah menjadi nyaman dan sejuk. Dengan itu, pengaturan suhu tidak perlu menggunakan bahan bakar fossil. Kebutuhan energi dipenuhi dengan memanfaatkan pembangkit listrik sel surya dan tenaga angin.
Dari mana sumber dananya agar kota tetap hidup? Ketua dewan komisaris pembangunan Masdar City, Sultan Al-Jaber menjelaskan, “Perusahaan dari seluruh dunia akan merasa tertarik, baik perbankan maupun lembaga penunjangnya serta perusahaan riset dan pengembangan yang hendak melakukan aktivitasnya di sini. Masdar City pada pokoknya adalah solusi bagi seluruh rangkaian tatanan di sektor energi terbarukan.“
Disamping sebuah pusat pengembangan teknologi super modern, yang dikembangkan bersama Institut Teknologi Massachussets MIT, juga di masa depan Masdar City akan menjadi markas besar lembaga internasional untuk energi terbarukan IRENA. Sebuah kota ekologis berteknologi tinggi serta visi masa depan para peneliti terkemuka sedunia, akan tercipta di kawasan gurun. Seperti film iklannya, dalam waktu dekat, pengetahuan yang dikembangkan di Masdar City akan dibagi bersama seluruh dunia.
Helle Jeppesen/Agus Setiawan
Editor: Yuniman Farid