Mengintip Pabrik Gigafactory Tesla di Jerman
11 Oktober 2021Pertunjukan Pabrik Gigafactory Pertama Tesla di Eropa tersebut berlangsung pada Sabtu (09/10). Dengan kisaran 9,000 tiket untuk penduduk lokal, dibutuhkan kemampuan organisasi dan koordinasi yang cermat untuk mengatur kerumunan massa di tengah ketatnya protokol kesehatan selama pandemi. Sempat terjadi antrean panjang di depan pintu masuk, namun para panitia dan layanan pengamanan Tesla sangat sigap. Antrean selama 15 menit lebih dari cukup dibanding dengan apa yang bisa dinikmati para pengunjung.
Dalam tur yang dipandu selama satu setengah jam, penduduk lokal dapat menyaksikan keseluruhan proses produksi, termasuk proses perakitan mobil elektrik Tesla, seperti Model Y.
Pengunjung dapat melihat bagaimana proses pembuatan dan pembentukan kerangka mobil, proses pewarnaan dan pengendalian mutu di pabrik besar tersebut. Setiap muncul pertanyaan dari pengunjung, pegawai Tesla langsung menjawabnya.
Efek ‘wow'
"Saya sangat kagum melihatnya,” sebut seorang perempuan muda. "tingkat otomatisasi yang luar biasa dari semua robot yang saya dengar lebih dari 10,000 pekerjaan akan dibuat di sini, namun dengan semua robot tersebut, Anda tidak akan tahu bagaimana nantinya manusia akan dibutuhkan.”
Seorang laki-laki berbicara lewat telepon pada istri dan anaknya di rumah karena tidak kebagian tiket. "kamu harus melihat ini,” sebutnya dengan antusias. "Ini sungguh luar biasa, Tesla beroperasi di sini dalam waktu dekat. Membuat saya berpikir kalau Jerman sudah ketinggalan.”
"Kami dapat memproduksi banyak mobil di sini tiap tahun, setidaknya sebanyak yang terjual di Eropa tahun lalu,” sebut Tesla pada para pengunjung, dengan harapan setengah juta kendaraan akan melewati jalur perakitan Grünheide tiap tahunnya. Pengunjung diberitahukan bahwa 80% tenaga kerja akan berasal dari negara Jerman dan sisanya dari 50 negara lain. Fakta menarik lainnya, 80% komponen yang digunakan di pabrik Grünheide akan menggunakan penyuplai dari Eropa.
"Saya datang dari Portugal bersama teman saya,” kata seorang anggota penggemar klub Tesla. "Tentu saja saya tertarik dengan mobil listrik, tapi pasti lebih menarik lagi melihat Tesla membantu membuka jalan ke masa depan yang berkelanjutan, dan saya ingin melihat orang tersebut,” tambahnya sambil merujuk CEO Elon Musk, yang dijadwalkan tampil pada pameran lokal tersebut. Setelah mengunjungi pabrik, pengunjung dapat mencoba menumpangi mobil Tesla pada jalur pengujian kecepatan tinggi atau bisa menikmati makanan dan minuman gratis. Tekad perusahaan AS ini untuk menarik semua pemberhentian pada Sabtu tersebut kemungkinan dapat memenangkan setidaknya beberapa pabrik tandingan di wilayah tersebut.
Formalitas Izin
Merujuk portal internet Business Insider, Gigafactory Grünheide, termasuk pabrik produksi sel baterai, akan mendapatkan perizinan akhir dari Kantor Lingkungan Negara Bradenburg (LfU) pada akhir tahun ini.
Direncanakan Gigafactory tersebut akan beroperasi pada Juli ini, namun Tesla dipaksa untuk mengundurnya hingga akhir tahun ini, menyalahkan birokrasi Jerman. Meskipun beberapa daerah telah menyambut prospek ribuan lapangan kerja tersebut, namun masih ada yang mengkhawatirkan masalah lingkungan yang masih dihadapi Tesla.
Saat Tesla mengumumkan rencananya untuk menambahkan pabrik sel baterai di daerah Grünheide awal tahun ini, muncul 800 penolakan dari penduduk lokal dan kelompok lingkungan. Saat ini mereka sedang berhadapan dengan siding virtual melalui surat elektronik. Kritikus dan Tesla hanya memiliki waktu hingga pertengahan Oktober untuk menyampaikan argumen masing-masing.
Perusahaan AS tersebut merespons kembali kekhawatiran mengenai konsumsi air di Gigafactory tersebut. Sejauh ini, argumennya masih mengatakan bahwa pabrik tersebut tidak akan mencemari suplai air minum di daerah sekitar, disusul dengan kontrak baru dengan sebuah perusahaan pengelolaan air guna memastikan hal tersebut tidak akan terjadi.
Perusahaan mobil tersebut berjanji akan memenuhi persyaratan Jerman terkait konsep keselamatan yang layak untuk melindungi para pekerja jika terjadi kecelakaan, termasuk penanganan zat kimia berbahaya.
Pemerintah Jerman dikabarkan akan memutuskannya sebelum akhir tahun ini, terkait jumlah banyak bantuan negara yang akan diterima Tesla dalam hal unit sel baterai. Tesla telah menginvestasikan sekitar Rp82,3 triliun untuk pabrik tersebut. Harian Jerman Tagesspiegel menyebutkan bahwa ini merupakan investasi yang sangat besar, "artinya Tesla dapat mengandalkan sekitar Rp18,3 triliun dari subsidi Jerman.”
Subsidi tersebut sesuai dengan rencana yang disetujui oleh Uni Eropa dalam membantu investor utama dalam produksi baterai kendaraan listrik dengan tujuan mengurangi ketergantungan blok pada impor dari Cina dan pemimpin industri luar negeri lainnya.
(mh/hp)