Menhub: 18 Juta Orang Masih Mau Mudik, Terbanyak ke Jateng
5 Mei 2021Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan ada sekitar 18 juta orang yang ingin mudik meski dilarang pemerintah. Dia mengatakan tujuan para pemudik terbanyak adalah ke Jawa Tengah (Jateng).
"Kami melakukan survei di daerah mana yang jadi tujuan mudik itu adalah Jawa Tengah lebih dari 30 persen, Jawa Barat lebih dari 29 persen, setelah itu Jawa Timur, Banten dan sekitarnya, Lampung, Sumatera Selatan, dan seterusnya," kata Budi Karya dalam siaran YouTube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (5/5/2021).
Budi menyebut para pemudik itu mayoritas menggunakan mobil pribadi. Dia meminta gubernur di tiap daerah saling berkoordinasi untuk mengerahkan petugas menjaga perbatasan selama masa larangan mudik demi mencegah penyebaran corona.
"Mereka rata-rata menggunakan moda angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para gubernur harus melakukan suatu koordinasi dengan baik," kata dia.
Budi mengatakan jumlah warga yang hendak mudik meski dilarang berada di angka 7 persen dari total penduduk Indonesia. Dia khawatir penyebaran corona meluas gara-gara warga tetap nekat mudik.
"Survei ini juga kami lakukan dengan sistematis, mulai dari apabila tidak ada larangan berapa akan pulang? 33 persen akan pulang, setelah kita nyatakan akan dilarang 11 persen akan pulang, setelah dilakukan pelarangan turun menjadi 7 persen, itu pun cukup banyak 18 juta," kata Budi.
Upaya penyekatan mudik
Pemerintah, katanya, terus mengimbau warga agar mengurungkan niat untuk mudik. Selain itu, petugas di lapangan melakukan penyekatan.
"Kita Kementerian Perhubungan, Satgas selalu ingin melakukan upaya-upaya sosialisasi peniadaan mudik agar yang 7 persen ini turun menjadi jumlah yang lebih sedikit sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan penyekatan dengan berwibawa, tetapi kita harapkan dengan humanis," jelasnya.
Budi mengatakan banyak warga yang mudik sebelum pelarangan mudik dimulai pada 6 Mei 2021. Budi mengimbau warga agar patuh terhadap pemerintah agar tak mudik.
"Kita juga mensurvei bahwa memang terjadi kecenderungan mereka akan pulang sebelum masa pelarangan. Oleh karenanya, di masa tidak ada pelarangan saudara-saudara kita tidak melakukan mudik dan juga pada saat nanti di masa pelarangan bisa melaksanakan," tutur Budi.
H-1 larangan mudik, 138.508 kendaraan diprediksi tinggalkan jabotabek
Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita mengatakan hari ini Rabu (5/5), diprediksi akan ada lebih dari 130 ribu kendaraan yang meninggalkan Jabotabek sebelum larangan mudik diberlakukan besok.
"Kami juga memprediksi adanya peningkatan volume lalin pada masa pengetatan mudik yang jatuh pada hari Rabu, 5 Mei 2021, dengan jumlah 138.508 kendaraan yang meninggalkan Jabotabek," kata Atika dalam keterangan tertulisnya.
Angka itu merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).
Sementara itu, Atika mengatakan pihaknya memprediksi jumlah kendaraan keluar Jabotabek melalui gerbang tol utama pada periode 6-12 Mei 2021, atau H-7 s.d H-1 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sebesar 593.185 kendaraan yang melintasi GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan) dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur). Jumlah ini turun sekitar 35% dari lalu lintas normal.
"Untuk prediksi volume lalin meninggalkan Jabotabek tertinggi akan terjadi pada 11 Mei 2021 (H-2) sebesar 109.327 kendaraan," ujar Atika. (pkp/as)
Baca selengkapnya di: detiknews
Menhub Ungkap 18 Juta Orang Masih Mau Mudik, Terbanyak ke Jateng
H-1 Larangan Mudik, 138.508 kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabotabek