Menlu AS dan Rusia Akan Bertemu Bahas Situasi di Ukraina
1 Desember 2021Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di tengah ketegangan yang memburuk antara Rusia dan Ukraina, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS hari Rabu (1/12). Pembicaraan itu rencananya akan berlangsung di Stockholm hari Kamis (2/12).
Rencana itu diungkapkan di saat Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bergabung dengan para menteri luar negeri NATO yang sedang bertemu di ibukota Latvia, Riga, hari Rabu (1/12).
Dalam beberapa hari terakhir, NATO telah menyatakan keprihatinannya karena Rusia mengumpulkan pasukan di perbatasan ke Ukraina. Moskow mengatakan hal itu dilakukan untuk menggelar latihan militer skala besar di lebih dari 30 tempat pelatihan di enam wilayah berbeda.
Ukraina cari dukungan NATO
Kyiv saat ini sedang mencari kerja sama yang lebih erat dengan NATO. "Kami yakin bahwa jika kami bergabung dalam upaya serta tindakan yang terkoordinasi, kami akan dapat menghalangi Presiden Putin dan meredam motivasinya untuk memilih skenario terburuk, yaitu operasi militer," kata menlu Dmytro Kuleba sebelum pertemuan.
Ukraina telah lama berharap untuk bergabung dengan NATO, namun usaha itu ditentnag keras oleh Rusia. Para petinggi NATO saat ini sedang menggelar KTT dua hari di Riga. Salah satu tema pembahasan mereka adalah kekhawatiran bahwa Rusia sedang membangun pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, dan bagaimana aliansi itu akan merespons jika ada pengerahan militer yang lebih besar ke wilayah Ukraina.
Pada hari Selasa (30/11), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan, Rusia akan membayar "harga tinggi" jika meluncurkan operasi militer terhadap Ukraina.
Rusia balik tuduh NATO dan Ukraina tingkatkan ketegangan
Rusia mengatakan, pasukannya saat ini tetap berada di dalam wilayah kedaulatan Rusia. Moskow justru menuduh NATO telah meningkatkan ketegangan.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada konferensi pers di Moskow hari Rabu, Ukraina telah mengerahkan setengah dari militernya, atau 125.000 tentara, ke wilayah Donbass di Ukraina timur, di mana Moskow telah mendukung pejuang separatis. Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, gerakan militer NATO dan Ukraina mengancam keamanan Rusia.
Rusia tahun 2014 mengerahkan pasukannya menduduki semenanjung Laut Hitam Krimea dan kemudian menganeksasi kawasan itu serta mendukung militan separatis di timur Ukraina untuk memisahkan diri dari negara itu.
hp/as (afp, rtr)