Myanmar Harus Lindungi Minoritas Muslim
23 Februari 2017Deutsche Welle: Bagaimana peran Indonesia dalam merespon masalah krisis suku Rohingya di Myanmar?
Retno Marsudi: Myanmar adalah negara anggota ASEAN. Sama seperti Indonesia. Sehingga bila ada kejadian di Myanmar, efeknya akan terasa ke seluruh kawasan negara-negara ASEAN. Jadi hanya ada dua pilihan disini. Membantu Myanmar menyelesaikan masalah atau lepas tangan. Indonesia telah memutuskan untuk terlibat secara ktif dan konstruktid. Kami mengerti akan adanya masalah yang menyebabkan krisis kemanusiaan dan keamanan di negara bagian Rakhine.
Hal kongkrit apa yang telah Ibu sampaikan kepada pemerintah Myanmar?
Kami terus menegaskan kepada pemerintah Myanmar akan pentingnya mewujudkan suasana kondusif untuk mencapai perdamaian di Rakhine. Kami juga menyampaikan akan pentingnya bagi pemerintah setempat untuk melindungi dan menghormati hak asasi manusia, termasuk kelompok minoritas muslim. Masalah inklusifitas menjadi kunci dari penyelesaian situasi di Rakhine. Jadi kami tidak hanya menyuarakan kekhawatiran kami, kritik kami.. Di waktu bersamaan kami juga mengulurkan bantuan.
Ibu juga telah bepergian ke beberapa negara untuk membahas masalah di Rakhine...
Saya sudah berkunjung ke Myanmar tiga kali, khusus untuk membicarakan masalah Rohingya. aya pergi ke Sittwe. Saya antara lain juga telah menemui Kofi Annan. Saya pergi ke Dhaka di Bangladesh dan mendatangi kamp pengungsi di Cox's Bazar. Indonesia tidak hanya ingin membantu Myanmar mengatasi masalah di Rakhine. Kami juga siap memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan baik untuk jangka menengah mau pun jangka panjang.