Menyelamatkan 'Harta Karun' di Weimar
Perpustakaan Anna Amalia di Weimar, bukan hanya tujuan menarik bagi wisatawan, namun juga para peneliti Jerman dan manca negara. Perpustakaan ini juga rumah bagi ribuan naskah tulisan tangan yang amat penting.
Situs penting UNESCO
Didirikan pada tahun 1691, Perpustakaan Anna Amalia di Weimar merupakan Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. Perpustakaan bergaya Rococo ini, adalah salah satu perpustakaan yang menyimpan karya-karya sastra, terutama dari Jerman, mulai dari dari Abad Pencerahan hingga periode Romantisisme. Ketika api melahap pepustakaan pada tanggal 2 September 2004, sejumlah teks berharga rusak atau hancur.
Terlalap api
Sebenarnya sudah ada rencana merenovasi perpustakaan ini pada tahun 2004, namun akhirnya terhambat insiden kebakaran. Kedua bagian di bawah atap dalam perpustakaan ditelan api. Bukan hanya Weimar, tapi penggemar sastra di seluruh dunia dikejutkan oleh tragedi ini. Diduga, kebakaran tersebut disebabkan oleh sambungan listrik yang rusak.
Kehancuran situs budaya
Sebagian dari ruang Rococo itu hancur oleh api, sedangkan bagian lain dari gedung itu rusak parah akibat air yang digunakan untuk memadamkan api. Sekitar 50.000 buku sejarah hilang, sementara 62.000 buku lainnya rusak oleh api dan air.
Pemulihan dramatik
Ketika api melahap perpustakaan ini pada tahun 2004, teks penting Nicolaus Copernicus, "De Revolutionibus orbium coelestium, Libri VI" (1543), hilang. Tapi tanggal 15 Agustus 2014, direktur perpustakaan Michael Knoche mengumumkan telah menemukannya di antara karya yang direstorasi. Buku Copernicus itu memegang bukti bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri dan berputar mengelilingi matahari.
Menyelamatkan yang tersisa
Ini penampakan perpustakaan setelah api dipadamkan. Api menghancurkan seperlima buku sejarah dan sepersepuluh dari total datu juta buku di perpustakaan itu. Direktur perpustakaan, Michael Knoche dan karyawannya hanya mampu menyelamatkan 28.000 buku - termasuk kitab Luther yang berharga.
Jejak Goethe di perpustakaan
Inilah perpustakaan Anna Amalia sebelum kebakaran. Putera Anna Amalia, Karl August, yang merupakan bangsawan Sachsen-Weimar, memperluas perpustakaan ini tahun 1775. Dua tahun kemudian, ia meminta Johann Wolfgang von Goethe untuk mengurusi perpustakaan itu hingga tahun 1832.
Puluhan juta Euro terkucur
Sebanyak 38,8 juta euro sumbangan dan dana publik plus swasta telah dikumpulkan sejak tahun 2004 untuk pemulihan perpustakaan. Dari jumlah itu, sudah habis 20 juta euro. Perpustakaan ini dibuka kembali pada 24 Oktober 2007 - tapi restorasi diperkirakan akan terus berlanjut selama 15 tahun ke depan.
Satu demi satu dipulihkan
36,000 buku telah tersedia kembali dengan bantuan teknologi terbaru. Tapi pemulihan buku yang rusak sangat parah masih dalam proses. Sepertlima dari 50 ribu buku Yang rusak masih bisa dipulihkan lagi, tapi buku ynag unik banyak juga ynag teka terselamatkan.
Perluasan gedung
Lima bulan setelah kebakaran perpustakaan terbesar dalam sejarah pasca-perang, perluasan yang modern dari gedung perpustakaan Anna Amalia (lokasinya terletak berdekatan dengan bangunan yang rusak ) dibuka pada Februari 2005. Cakupannya lebih dari dari 100.000 multimedia. Bagian baru ini juga termasuk dua kamar bawah tanah yang terhubung dengan perpustakaan tua tersebut.
Menjadi ruang baca
Bagian yang hancur dari ruang bergaya Rococo di perpustakaan tua itu tidak dikembalikan ke bentuk aslinya, namun dibangun kembali sebagai ruang baca. Naskah, tulisan tangan, dan lainnya dapat ditemukan di sini. Dalam foto di atas, bagian yang terbakar dan dipulihkan terlihat jelas.
Penting bagi penelitian
Perpustakaan Anna Amalia tidak hanya menjadi tujuan favorit bagi wisatawan, tetapi juga bagi para peneliti dari Jerman dan luar negeri. Perpustakaan ini berfokus pada sastra Jerman dari Abad Pencerahan hingga periode Romantisisme. Di antara 'harta karun‘ ini terdapat 2.600 naskah tulisan tangan, 8600 peta dan 29 bola dunia, serta dengan berbagai rekaman suara, microform & dokumen elektronik.