Menyelaraskan Sikap terhadap Yunani
23 Agustus 2012Merkel dan Hollande akan berbicara lagi dengan PM Yunani Antonis Samaras pekan ini juga. Keduanya akan menegaskan kepada Samaras, Yunani tidak memiliki banyak alternatif dalam pelaksanaan kesepakatan untuk menyelamatkan ekonomi negara. Samaras selama ini berusaha agar negaranya mendapat lebih banyak waktu. Untuk mencegah dampak terlalu besar bagi rakyat Yunani, ia ingin reformasi berjalan selama empat tahun, dan bukan hanya dua tahun.
Pemerintah Jerman yang merupakan koalisi Partai Kristen Demokrat dan Sosialis (CDU/CSU) serta partai liberal FDP sudah menyatakan penolakan. Merkel mengatakan sebelumnya kepada wartawan, ia akan menekankan bahwa semua pihak yang ikut dalam kesepakatan harus menepati janjinya. Dukungan bagi sikap Jerman kemungkinan akan diperoleh Merkel dari mitranya di Perancis, presiden baru dari kubu sosialis Francois Hollande, yang mendiskusikan pengetatan anggaran negara 2013 dalam debat yang dijadwalkan bulan depan.
Tidak Optimis
Saat ini optimisme tidak mudah ditemukan di pasar uang, bahwa Uni Eropa, terutama Bank Sentral Eropa (ECB), bersedia mengambil banyak tindakan menyangkut kiris utang di zona mata uang Euro. ECB telah meredam desas-desus yang mengatakan institusi itu dapat menjadi penyelamat negara-negara pengguna Euro yang menghadapi krisis, seperti Spanyol dan Italia.
Sementara pemerintah Jerman sudah sangat sering memberikan sokongan bagi negara-negara di zona Euro yang menghadapi krisis, sehingga menolak memberikan kelonggaran bagi Yunani untuk pelaksanakan kesepakatan yang dicapai misi "troika". Misi itu mencakup Uni Eropa, ECB dan Dana Moneter Internasional (IMF). Sedangkan pemerintah Perancis yang berhaluan tengah-kiri berusaha mencari jalan tengah antara politik Hollande, yang juga menginginkan perkembangan ekonomi Yunani, dan kesadaran bahwa pemerintah di Athena harus membatasi pengeluaran di sektor sosial.
Ketua fraksi FDP di parlemen Bundestag, Rainer Brüderle menyatakan, Yunani harus mengurangi defisit anggarannya hingga di bawah 3% akhir 2014 mendatang. Ketua fraksi CDU, Volker Kauder menolak sepenuhnya perubahan tenggat waktu itu. Tetapi Berlin dan Paris mungkin dapat menemukan jalan tengah lewat pertemuan antara Merkel dan Hollande. Jika Jerman tidak bersedia mengubah batas waktu, mungkin akan ada kelonggaran di bidang lain, jika troika menyatakan Yunani telah memenuhi sebagian besar syarat.
Peluang Terakhir
Kepala zona Euro, Jean-Claude Junker mengatakan, Yunani kini memperoleh kesempatan terakhir untuk menghindari kebangkrutan negara. Sedangkan keputusan untuk memberikan lebih banyak waktu tergantung pada hasil pemeriksaan troika. Dalam kunjungannya di Athena Junker menegaskan, masa depan Yunani tergantung pada negara itu sendiri.
Merkel dan Hollande akan berusaha menunjukkan sikap sepandangan dan saling mendukung, seperti yang tampak dalam aliansi "Merkozy", yaitu Merkel dan presiden Perancis sebelumnya, Sarkozy. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert mengatakan, ada isu-isu yang harus disetujui bersama oleh Jerman dan Perancis. Itu mencakup antara lain masalah Yunani serta perkembangan selanjutnya di bidang ekonomi dan mata uang Euro. Pernyataan serupa diberikan pihak Perancis. Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, yang harus dibicarakan bukan hanya penyelarasan anggaran, melainkan juga perkembangan ekonomi.
Tetapi banyak politisi Jerman menduga, awal hubungan antara Merkel dan Hollande tidak akan mudah. Merkel akan menerima kedatangan Samaras Jumat mendatang. Sehari setelahnya, PM Yunani itu akan bertemu Hollande.
rtre/dpae/Marjory Linardy
Editor: Hendra Pasuhuk