Mereka yang ditahan dan tersingkir
Gerakan bersih-bersih di Saudi turut menyapu para pangeran & pejabat yang selama ini tak tersentuh. Namun penyingkiran mereka juga dinggap untuk mengukuhkan posisi Putra Mahkota. Siapa saja yang ditahan dan tersingkir?
Pangeran Al-Waleed bin Talal
Sang pangeran dikenal sebagai seorang miliuner dan pemilik perusahaan investasi raksasa Kingdom Holding. Keluarga kerajaan yang dikenal lantang bersuara ini, diketahui memiliki saham di perusahaan raksasa dunia seperti Twitter, Apple dan Citigroup. Pria yang aktif mengadvokasi hak perempuan ini dituding melakukan praktik pencucian uang dan penyuapan serta memeras pejabat.
Pangeran Miteb bin Abdullah
Ada dua putra mendiang Raja Abdullah yang ditahan. Putra pertama adalah Pangeran Miteb, yang dulunya dianggap berpotensi menduduki tahta Putra Mahkota. Sebelum ditahan, ia terlebih dahulu dilengserkan dari posisinya sebagai menteri garda nasional. Ia dituding melakukan penggelapan dan memberi kontrak ke perusahaannya untuk proyek walkie talkie & perlengkapan militer bernilai miliaran Riyal Saudi.
Pangeran Turki bin Abdullah
Putra mendiang Raja Abdullah lainnya yang ditahan adalah Pangeran Turki. Mantan gubernur Riyadh ini ditahan karena diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek Metro Riyadh dan memanfaatkan pengaruhnya untuk mendapatkan kontrak proyek yang diberikan ke perusahaannya sendiri.
Pangeran lainnya...
Ada dua nama pangeran yang terungkap turut ditahan yakni Pangeran Fahad bin Abdullah bin Mohammad al-Saud, mantan wakil menteri pertahanan dan Pangeran Turki bin Nasser, mantan kepala pusat Meteorologi dan Lingkungan Hidup. Belum diketahui pada kasus korupsi apa keduanya diduga terlibat.
Alwalid al-Ibrahim
Pengusaha Saudi ini dikenal memiliki koneksi dekat dengan keluarga kerajaan. Ia memimpin grup Middle Eastern Broadcasting Company (MBC), perusahaan media swasta terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara. Setelah beroperasi 26 tahun, MBC kini memiliki 18 saluran televisi. Sosoknya kerap masuk daftar 50 pengusaha berpengaruh versi Arabian Business. Penyebab pengusaha ini ditahan belum diketahui.
Ibrahim Al-Assaf
Ibrahim al-Assaf, dulunya adalah mantan menteri keuangan dan anggota komisaris perusahaan minyak nasional, Aramco. Al-Assaf ditahan atas tuduhan melakukan penggelapan dana dalam proyek perluasan Masjidil Haram. Selain itu, ia juga diduga memanfaatkan jabatannya untuk meraih informasi internal dalam upaya membeli sejumlah tanah.
Adel al-Fakieh
Sejak April 2007, ia menjabat sebagai menteri keuangan hingga akhirnya dicopot dari posisinya bersamaan waktunya dengan penggulingan Pangeran Miteb bin Abdullah dari posisi menteri garda nasional. Ia pernah memainkan peran penting dalam menyusun reformasi yang disiapkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Tidak diketahui alasan pasti penangkapannya. ts/rzn (ap, reuters, bbc)