Dia memulai turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar dengan kekalahan, dibekap Arab Saudi. Shocking! Tapi 26 hari kemudian, dia menutupnya dengan indah: Argentina juara!
Dia adalah Lionel Messi, sorot sentral di Lusail, Qatar. Dia mega star yang dinanti jutaan orang: bawa Argentina juara lagi setelah 36 tahun, gelar puncak Messi dalam aksinya di lima Piala Dunia.
Messi menari di final emosional versus Prancis. Ya, final yang luar biasa, incredible yang bikin mata tidak berkedip. Saya bilang ini final terbaik.
Ada 6 gol, 3 dari titik putih, dan hanya 3 pemain yang bikin gol: 2 Messi, 1 Di Maria plus hattrick Mbappe--- kedua dalam final setelah Geoff Hurst.
Tapi tetap saja Messi jadi sorot dalam partai marathon itu, bahkan sampai adu penalti ketika Messi jadi eksekutor pembuka dan mengkatalisasi mental teman-temannya, terutama Emi Martinez di bawah mistar.
Alhasil 4-2, skor yang bikin Messi pecah, tumpah dengan haru-biru: Argentina juara dan trophy di lemari Messi komplit.
Messi sudah punya ini: 10x La Liga; 7x Copa del Rey; 4x Champions League; 7x Spanish Super Cup; 3x UEFA Super Cup; 3x Club World Cup; 21/22 Ligue 1; 2021 Copa America; 2022 Finallissima dan 7x Ballon D'or. Sekarang kampiun World Cup dengan gelar tambahan Pemain Terbaik sepanjang turnamen.
Pencapaian yang hebat, yang direspons hangat dan luar biasa. Dari Lusail, hingga ibukota Qatar sampai kampung Messi di Rosario juga di Buenos Aires. Semua tumpah dalam pesta haru biru.
"Entah sampai kapan. Ini sungguh pencapaian luar biasa. Mengagumkan," kata Roberto, fans Argentina.
Kalau saja jasad Maradona bisa bangkit dari kuburnya di Bella Vista Cemetery, Buenos Aires, maka orang pertama yang dia cari pasti Messi lalu memeluknya erat-erat dan mengucapkan ini: muchas gracias.
Tapi, meski itu tak mungkin, jutaan orang Argentina sudah dan akan terus mengenang dan berterima kasih untuk Messi.
Messi yang sabar, yakin, herois, prima saat dia dan skuad Argentina meredam juara bertahan Prancis di Lusail, Qatar dalam final yang emosional, incredible dan terbaik.
Di Lusail, Messi dan Argentina membuka turnamen dengan menyesakkan. Tapi di Lusail pula Albiceleste menutup dengan juara.
Lakonnya Messi. Dan Tuhan sepertinya tahu kalau sepak bola berhutang pada Messi, 'Maradona' lain Argentina.
Messi yang tidak lelah memburu Piala Dunia, sejak Jerman 2006, Afrika Selatan 2010, Brasil 2014 hingga Rusia 2018.
Kini di Qatar 2022 Messi klimaks, merengkuh trophy itu sebagai penanda selesainya aksi Messi, sekaligus menebarkan senyum di seluruh Argentina.
Fans Argentina, yang dominan menggunakan jersey bome bernomor 10 dengan nama Messi, sekarang sudah lega. Puas dengan sodoran Messi yang perfecto. Sempurna!
Hardimen Koto: pengamat, analis dan komentator sepak bola
*tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis.