Militer Afghanistan Rebut Kembali Kunduz
1 Oktober 2015Direbut kembalinya kota Kunduz di utara Afghanistan dari tangan milisi Taliban disampaikan kementrian dalam negeri dan ditegaskan lagi gubernur Kunduz, Hamdullah Danishi. "Pasukan gabungan Afghanistan dan NATO masih terlibat pertempuran sporadis. Milisi Taliban mundur dan bersembunyi di rumah-rumah penduduk", ujar gubernur Kunduz itu kepada kantor berita Jerman dpa.
Gerak maju tentara pemerintah Afghanistan selain diperkuat pasukan darat NATO juga didukung serangan udara militer Amerika Serikat. Jurubicara kementrian dalam negeri di Kabul Sediq Sediqqi lewat pesan pendek twitter mengkonfirmasi keberhsilan merebut kembali kota Kunduz, membersihkannya dari teroris dan banyak korban tewas di kelompok Taliban
Situasi yang terjadi di Kunduz, dimana Taliban dengan mudah merebut kota strategis penting di utara Afghanistan itu dari tangan militer Afghanistan memicu kekhawatiran terkait rencana pengurangan pasukan tempur di negara Hindukush itu. Terlihat jelas, militer Afghanistan harus bertempur sendirian melawan kelompok militan dan jumlah korban dalam setiap kontak senjata amat tinggi.
Terutama Amerika Serikat mempertimbangkan penambahan lagi pasukan tempur di Afghanistan, walau anggaran untuk itu telah dipangkas cukup besar. Bulan Mei silam presiden Barack Obama mengumumkan, hingga akhir 2015 jumlah pasukan Amerika akan dikurangi separuhnya dari saat ini 10.000 orang. Mereka terutama ditugaskan di Kabul dan Bagram, dua basis militer AS terbesar di Afghanistan.
as/yf(dpa,rtr,afp)