Misteri Mengapa Jerman Disukai
25 Desember 2014Jerman, gaya hidupnya memang barat. Tapi suka kehangatan dan matahari di selatan Eropa. Dalam berpolitik, sering berubah sikap dan tidak yakin.
Dalam politik Rusia misalnya. Perilaku Putin, tentu saja salah. Aneksasi Krimea juga ditolak. Sanksi, dijalankan, tapi dengan syarat dan kecemasan. Rusia tidak boleh ambruk, jadi sanksi diterapkan dengan ragu-ragu. Banyak warga Jerman, dalam arti tidak semuanya, memahami kepentingan neo-imperialisme Putin di Ukraina, berdasar sejarah dan budaya Rusia.
Jerman juga punya hubungan istimewa dengan Israel. Semua warga memahami dengan jelas kewajiban sejarahnya terkait pembantaian enam juta warga Yahudi di zaman Nazi. Tapi jika mencermati komentar warga awam mengenai perang Gaza, kedengarannya berbeda. Normalitas dan normalisasi bukan kata kunci seperti yang diyakini banyak orang.
Jerman juga punya hubungan istimewa dengan Palestina dan Hamas, yang secara terbuka berniat menghancurkan sosok zionisme, atau lebih lugas lagi Israel. Jerman punya hubungan kritis dengan Israel. Istilah untuk itu adalah - kritik terhadap Israel harus diperbolehkan. Pemerintah dan oposisi dengan itu mempertahankan haluan politiknya, dan tahu persis dimana posisi Jerman.
Warga Jerman juga sering marah terhadap bangsa lain. Terutama kepada Amerika Serikat, yang dianggap biang kerok nomor satu, baik karena Washington bertindak atau justru diam menanggapi sebuah permasalahan. Ini arus utama yang dianut semua warga Jerman, dari spektrum paling kiri hingga paling kanan.
Tapi warga Jerman tentu saja tidak anti Amerika. Mereka sama-sama pihak barat. Tapi telunjuk terkait moralitas "Uncle Sam" tetap diangkat untuk mengingatkan. Kemasyarakatan, politik atau ekonomi, pokoknya "American Way of Life" nyaris tidak berkaitan dengan kehidupan warga Jerman yang mengklaim dirinya keturunan para pujangga dan pemikir.
Jerman lebih suka mencari jalannya sendiri. Di dunia barat atau di imperium Eropa abad pertengahan? Atau berskikap meragu?
Yang jelas, Jerman adalah negara para penemu, para inovator, para insinyur yang menyukai konsensus. Warga Jerman memandang keadilan sosial jauh lebih penting ketimbang kebebasan. Tuntutan politik, untuk lebih banyak berkiprah di luar negeri, dituruti dengan senang hati, selama tugas itu tidak serius.
Warga Jerman adalah pelindung lingkungan nomor satu di dunia. Mereka lebih peduli nasib kodok ketimbang melindungi manusia atau etnis yang terancam. Tapi, yang paling mencengangkan, kini Jerman didaulat sebagai negara yang paling disukai di seluruh dunia. Bahkan juga oleh warga Inggris yang dulu tidak suka warga Jerman. Mengapa begitu? ini tetap misteri.