Monumen Mengenang Korban Rezim Komunisme
Hingga Tembok Berlin runtuh tahun 1989, sekitar sepertiga warga dunia masih hidup di bawah rezim komunis. Melalui monumen dan karya seni, negara-negara berikut ingin menegaskan kalau para korban tidak dilupakan.
Kamboja: Korban Khmer Merah
Diperkirakan 2,2 juta orang Kamboja dibunuh selama pemerintahan teror Khmer Merah yang berhaluan komunis. Jumlah ini setara dengan separuh populasi negara itu. Setelah diinvansi oleh tentara Vietnam yang juga komunis, sisa-sisa jenazah manusia dan tengkorak dipamerkan kepada masyarakat guna memperingati kejahatan perang. Bahkan hingga kini, diduga masih ada kuburan massal yang belum ditemukan.
Jerman: Memorial Hohenschönhausen
Lebih dari 11.000 orang dipenjara antara tahun 1951 hingga 1989 di pusat penahanan polisi rahasia Jerman Timur (Stasi). Sebelumnya, bangunan di area Berlin Hohenschönhausen ini digunakan oleh tentara pendudukan Soviet sebagai kamp khusus untuk orang-orang yang dituduh melawan rezim. Dari sana, para tahanan diangkut ke kamp kerja paksa Gulag, banyak yang mati karena kelaparan dan kelelahan.
Korea: "Jembatan Kebebasan"
Jembatan di atas Sungai Imjin ini didirikan awal abad ke-20, dan menjadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan Korea Utara dengan Selatan. Jembatan ini juga memegang peran besar bagi kepentingan militer selama Perang Korea tahun 1950-1953. Dari sisi selatan melalui dermaga kayu Anda dapat mencapai perbatasan. Banyak pengunjung yang meninggalkan bendera dan pesan pribadi di tempat ini.
Republik Ceko: Memorial untuk para korban
Tujuh patung perunggu berdiri di tangga putih di kaki Bukit Petřin di Praha. Diresmikan tahun 2002, monumen ini dibuat oleh pematung yang juga mantan tahanan politik, Olbram Zoulbek. Monumen ini tidak hanya didedikasikan bagi mereka yang "dipenjarakan atau dieksekusi tetapi juga bagi semua orang yang hidupnya hancur oleh rezim totalitarian."
Kazakhstan: Korban kelaparan
Sekitar 1,5 juta orang dari etnis Kazakh mati karena kelaparan tahun 1932-1933. Tragedi ini terjadi diantaranya karena kegagalan sistem pertanian kolektif yang dipaksakan oleh rezim Soviet. Patung di Ibukota Astana ini dibuat untuk mengenang para korban dan diresmikan 31 Mei 2012, yang merupakan hari nasional untuk memperingati para korban penindasan politik.
Georgia: Museum pendudukan Uni Soviet
Di kota kelahirannya di Gori, Georgia, diktator Soviet Joseph Stalin menjadi pahlawan dan ada museum yang memakai namanya. Ini terjadi dalam jangka waktu 65 tahun setelah kematiannya dan 27 tahun setelah Georgia kembali merdeka. Namun saat ini ada rencana untuk mengubah isi pameran di museum karena kejahatan Stalin menjadi isu sentral di Museum Nasional Georgia di Tbilisi sejak 2006.
Amerika Serikat: Para korban di desa Katyn
Pada 1940, Soviet membunuh sekitar 4.400 tahanan perang Polandia, utamanya para perwira, di sebuah hutan dekat desa Katyn di Rusia. Di Polandia, pembantaian ini identik dengan serangkaian pembunuhan massal. Inisiatif pendirian monumen di New Jersey ini diawali oleh seorang migran Polandia di AS untuk mengenang semua korban komunisme Soviet. (ae)