Myanmar Janjikan Reformasi Ekonomi
19 Juni 2012Presiden Myanmar, Thein Sein Selasa (19/06) mengumumkan akan melaksanakan apa yang disebutnya reformasi gelombang kedua, untuk lebih mendorong perkembangan ekonomi negara itu.
"Aturan investasi asing langsung akan disahkan dalam masa sidang parlemen mendatang," kata presiden Thein Sein dalam pidato nasional lewat televisi. "Jika ada aturan yang melindungi investor, mereka akan datang menanamkan modalnya ke Myanmar."
Myanmar menargetkan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 7,77 persen per tahun dalam 5 tahun kedepan.
Reformasi Politik
Thein Sein, yang mulai menjalankan jabatannya setahun lalu, setelah junta militer mengalihkan kekuasaan, juga berjanji akan melanjutkan reformasi politik yang dipuji masyarakat internasional. Negara barat melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Myanmar sebagai reaksi atas reformasi politik yang dijalankan.
"Selain itu, kami akan akan melanjutkan upaya bagi rekonsiliasi nasional, perdamaian nasional dan stabilitas, menegakkan aturan dan hukum serta keamanan publik", katanya.
Namun kerusuhan sektarian terbaru di negara bagian Rakhine menunjukkan, masih banyak kerja keras yang harus dilakukan pemerintahan, untuk dapat mencapai target perdamaian dan stabilitas.
Media pemerintah melaporkan, dua warga Muslim yang memperkosa dan membunuh seorang perempuan kaum Budha bulan lalu, divonis hukuman mati. Kejahatan oleh warga Muslim minoritas itu memicu bentrokan sektarian berdarah antara kaum Budha melawan kaum Muslim, yang menewaskan sedikitnya 50 orang dan memaksa ribuan kaum Muslim Rohingya mengungsi.
AS/DK (dpa,afp,Reuters)