Neanderthal Gunakan Aspirin dan Antibiotika Alami
10 Maret 2017Para ilmuwan yang meneliti jejak DNA pada fossil gigi Neanderthal menemukan petunjuk rincian jenis makanan dan obat-obatan alami yang dikonsumsi manusia purba yang musnah sekitar 35.000 tahun silam itu. Jenis bahan makanan utama yang jadi menu harian amat tergantung ekosistem dimana mereka bermukim.
Temuan yang paling mengejutkan dan menarik adalah bukti penggunaan obat anti rasa sakit berupa aspirin alami, pada satu fossil yang diteliti. Jejak DNA pada karang gigi atau plak manusia purba itu menunjukkan, individu bersangkutan saat hidup menderita radang gusi dan gigi.
"Manusia Neanderthal itu terbukti memakan kulit pohon Poplar yang mengandung unsur aktif asam salisilat yang di zaman modern dijadikan bahan dasar obat anti rasa sakit aspirin. Juga ada bukti penggunaan jamur tertentu yang memiliki efek antibiotika", papar Profesor Alan Cooper, direktur Australia Center for Ancient DNA yang melakukan riset.
Neandertal memiliki pengetahuan bagus terkait tanaman obat-obatan yang berkhasiat anti rasa sakit maupun anti peradangan. "Manusia purba ini nampaknya biasa dengan praktik mengobati diri sendiri", ujar Prof.Cooper. Temuan mengejutkan semacam itu menunjukkan, ada kekontrasan dengan visi simpel kita terkait nenek moyang manusia tersebut.
Lokasi tentukan pola makan
Para ilmuwan dari Universitas Adelaide Australia dan dari Universitas Liverpool Inggris yang melakukan analisa karang gigi manusia Neanderthal juga menemukan bukti lain yang menarik. Bahwa lokasi juga menentukan pola makan mereka. Pada laporan ilmiah yang dirilis dalam jurnal ilimah Nature itu disebutkan, Neanderthal dari Spanyol punya pola makan beda dengan yang berada di Belgia.
Di situs gua Spy Belgia yang sekitar 40.000 tahun silam habitatnya berupa padang rumput, manusia Neanderthal terutama mengkonsumsi daging hewan. Karang gigi manusia purba dari Belgia mengandung jejak partikel makanan serta mikroba dari mulut, saluran pernafasan dan pencernaan, yang menunjukkan jejak badak berbulu, dombal liar serta jamur liar.
Sementara pada manusia Neanderthal dari gua El Cidron di Spanyol, yang pada 40.000 tahun silam berupa hutan lebat, pola makannya menunjukkan lebih banyak produk tanaman dan jamur. Dari sampel yang dianalisa, tidak terlihat jejak daging hewani dalam diet Neanderthal Spanyol. Sebagai gantinya, mereka menyantap lumut dan kulit tanaman sebagai suplemen daging.
Walau begitu, ahli paleontologi dari Universitas Tübingan, Jerman Herve Bocherens menilai, tidak ada jejak makanan daging pada Neandrthal Spanyol, tidak berarti mereka juga tidak mengkonsumsi daging. Pasalnya tidak banyak tersedia basis data DNA yang menunjukkan pola makan spesies manusia purba yang sudah musnah itu.
as/rzn(ap,afp)