Negara-negara Eropa Satukan Langkah Sebelum Pertemuan G20
20 Februari 2009Kita dapat membayangkan situasinya: sebuah aula yang begitu besar, dipenuhi dengan begitu banyak orang, tiba-tiba terjadi kebakaran. Ada pintu darurat, namun hanya sedikit. Jika semuanya dapat keluar dari situasi itu dengan cekatan, namun disiplin dan penuh pertimbangan, maka dapat tertolong. Namun bila seseorang mulai menyerobot dan mendesak keluar serta terjadi kepanikan, maka kebanyakan diantara mereka tidak akan punya kesempatan untuk keluar dari kebakaran itu. Perumpamaan itu menggambarkan krisis keuangan global yang terjadi sekarang ini. Para pemimpin negara mengetahui bahwa mereka harus bersama-sama mencari dan menyepakati jalan keluar bersama dari krisis yang menerpa. Kanselir Jerman Angela Merkel berujar:„kami membutuhkan sebuah wilayah kompetisi bersama diantara keanggotaan Uni Eropa, sehingga kita tidak akan terjadi persaingan pasar yang kacau, sehubungan dengan banyaknya paket bantuan negara-negara.“
Ada setan keluyuran yang bernama protesksionisme. Ini memang menggiurkan untuk melindungi pasar sendiri dan mendorong pembelian produk sendiri. Namun lewat adanya globalisasi pasar maka setiap perekonomian negara saling bergantung satu sama lain dan proteksionisme pada akhirnya akan menghancurkan perdagangan dunia. Namun jika Perancis sudah menyerukan penutupan perusahaan dan pabriknya di Eropa Timur dan Inggris telah mewajibkan bank-banknya mendukung pasarnya seniri, maka bagaimana bisa bersama-sama menemukan kebijakan jalan keluar bersama? Itu pula yang diketahui oleh Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.
„Krisis ini akan berlangsung lama, sampai akhirtnya kita dapat mengatasinya, namun kita akan mengatasinya. Kita telah mendapat pelajaran dari masa lalu, kita memiliki institusi yang tepat, sarana dan kebijakan yang tepat. Namun hanya berhasil jika kita negara-negara di tingkat Uni Eropa bekerjasama dan tidak menyerang satu sama lain. Dan pertemuan kepala-kepala negara Eropa yang termasuk kelompok G20 di Berlin hari Minggu merupakah sebuah langkah penting, untuk membangun posisi bersama Eropa yang jelas dalam pertemuan negara-negara G20 yang akan berlangsung di London tanggal 2 April nanti.“
Pada dasarnya pertemuan yang akan diikuti oleh negara-negara industri dan negara-negara ambang industri apda awal April mendatang itu terutama akan membahas masalah krisis keuangan global, karena melanjutkan konfrensi keuangan sebelumnya di Washington November lalu. Negara-negara G20 mewajibkan semua negara anggotanya untuk melakukan segalanya agar krisis keuangan global tidak dapat terulang kembali. Dengan 47 pokok rencana diharapkan pasar keuangan global dapat ditata kembali, yang kebijakannya dapat diikuti bersama, ujar menteri keuangan Jerman, Peer Steinbrück.
Steibrück akan hadir dalam persiapan menghadapi pertemuan G20 April, di Berlin hari Minggu nanti. Karena pertemuan ini tidak hanya diikuti kepala negara, namun juga menteri-menteri keuangan. Kepentingannya terutama adalah tema: bagaimana negara dapat segera lepas dari krisis keuangan dan mengkoordinasikan paket penyelamatan dan kembali menangani upaya konsolidasi anggaran. (ap)