Obama Rombak Kabinet AS
29 April 2011Presiden Amerika Serikat Barack Obama menunjuk mantan direktur dinas rahasia CIA Leon Panetta yang berusia 72 tahun sebagai menteri pertahanan yang baru. Sementara pengganti Panetta sebagai direktur CIA Obama menunjuk David Petraeus. Jenderal berusia 58 tahun yang selama ini merupakan komandan pasukan NATO di Afghanistan
"Sebagai pelanggan lama dari informasi dinas rahasia, ia tahu bagaimana informasi-informasi tersebut, aktual, tepat serta harus cepat dipraktekkan.“
Lebih lanjut dikatakan Obama dalam pengumumannya Kamis waktu setempat di Gedung Putih, pria-pria yang dipilihnya itu akan membantu Amerika Serikat melewati masa-masa sulit.
Obama secara jelas mengatakan bahwa keamanan warga Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme dan Al Qaida memiliki prioritas utama, tanpa terpengaruh tekanan harus dilakukannya penghematan. Memang pergantian jabatan dalam kabinet Obama itu masih harus disahkan oleh Senat, tapi reaksi pertama terhadap reshuffle kabinet tersebut positif. Bahkan kubu Republik pun menilai bagus pergantian jabatan yang akan mulai berlangsung musim panas mendatang tersebut. Hal itu penting, karena menteri pertahanan selama ini Robert Gates seperti sudah diduga akan tergeser. Gates yang berusia 67 tahun ditunjuk sebagai menteri pertahanan pada masa pemerintahan mantan Presiden George W. Bush. Saat menunjuk pengganti Gates, Leon Panetta Obama mengatakan
„Patriotisme dan kualitas manajemen yang dimiliki Leon dalam 40 tahun masa karirnya amat mengagumkan. Itulah yang harus dimiliki menteri pertahanan selanjutnya. Sebagai mantan anggota Kongres dan kepala staf Gedung Putih, Leon tahu apa artinya memimpin dan oleh sebab itu ia tidak hanya disegani di negara ini tapi juga di seluruh dunia. Sebagai direktur CIA ia memiliki peran menentukan dalam memerangi ekstremisme dan ia mengerti bahwa kami perang melawan Al Qaida tidak boleh menyerah juga meskipun kami mulai memasuki masa transisi di Afghanistan.“
Pergantian jabatan itu berlangsung di tengah masa-masa tidak stabil. Terutama gejolak politik di Timur Tengah yang akhirnya belum dapat diketahui, menghadapkan politik keamanan Amerika Serikat pada tantangan besar. Selain itu ketidakstabilan keamanan di Pakistan dan proses penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan. Panglima pasukan NATO di Afghanistan akan diambil alih Letnan Jendral John Allen.
Dyan Kostermans/dpa/AFP
Editor Agus Setiawan