OECD: Pemilu Ukraina Tandai Kemunduran
29 Oktober 2012Hasil pemilihan parlemen Minggu (28/10) di Ukraina tampaknya memperkokoh kekuasaan Presiden Viktor Yanukovych. Meski demikian ia sekaligus dihadapkan pada bangkitnya kekuatan oposisi. Masuknya partai dari tokoh politik liberal, juara dunia tinju Vitali Klitschko dan perolehan suara mengejutkan dari partai nasionalis akibat ditangkapnya tokoh politik Yulia Timoschenko, membawa impuls baru terhadap peta politik di Ukraina.
Dari hasil penghitungan suara sementara Partai Wilayah dari Yanukovych meraih 205 kursi di parlemen. Bersama dengan partai-partai mitranya komunis dan independen, kubu dari Presiden Yakunovych bisa meraih 226 dari total 450 kursi. Separuh dari mandat akan diberikan sesuai pengumpulan suara nasional, dan sisa kursi lainnya lewat hasil regional.
Petinju Vitali Klitschko dalam pemilihan parlemen di Ukraina memang berhasil memasuki parlemen, namun harus mengalami pukulan. Partai demokratis UDAR yang didirikannya pada tahun 2010 itu, setelah penghitungan separuh suara hanya meraih 12,87 persen suara. "Saya kecewa karena saya memperhitungkan perolehan suara 15 persen,“ kata Klitschko dalam reaksi pertamanya. Para pakar tadinya memprediksi UDAR dapat menjadi partai oposisi terkuat. Tapi justru Partai Persatuan dari mantan PM Yulia Timoschenko yang dipenjara berhasil meraih suara 21,9 persen dan menjadi kekuatan oposisi terbesar. Bagi mantan bintang sepak bola Andrej Shevchenko pemilihan parlemen bahkan dapat berarti kegagalan. Partainya Kemajuan Ukraina hanya meraih sekitar 1,6 persen suara dan dengan demikian jelas gagal memasuki parlemen.
Dengan demikian partai yang dekat dengan pihak ekonomi Partai Wilayah dari Yanukovych yang akan menarik keuntungan. Baru-baru ini mereka mencoba menarik dukungan dari pemilih dengan gaji pegawai negeri lebih tinggi dan bantuan negara yang besar.
OSCE: Ukraina tandai kemunduran demokrasi
Pemilihan parlemen di Ukraina Minggu (28/10) dicemari oleh partai pemerintah Partai Wilayah, yang menggunakan sumber daya dan fasilitas negara untuk melakukan kampanye, serta kurangnya transparansi mengenai bagaimana pembiayaan partai-partai tersebut. Demikian dikatakan sebuah tim pengawas pemilu Senin (29/10). Pemilu dimana tampaknya Partai Wilayah dari Presiden Viktor Yanukovych unggul dengan suara mayoritas, juga ditandai dengan pemberitaan media yang cenderung lebih menguntungkan partai penguasa. Demikian dikatakan misi Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa, OSCE.
Pengamat pemilu OSCE mengatakan demokrasi di Ukraina mengalami kemunduran ditandai dengan absennya tokoh oposisi Yulia Tymoschenko yang dipenjara.
“Sehubungan penyalahgunaan kekuasaan dan peran luar biasa uang dalam pemilu ini, kemajuan demokratis tampaknya mengalami kemunduran di Ukraina,“ kata koordinator istimewa OSCE Walburga Habsburg Douglas. Yanukovych sendiri menyatakan diri siap dipilih kembali sebagai presiden tahun 2015. Periode jabatannya selama ini diwarnai dengan upaya memperluas kekuasaannya dan konflik dengan barat terkait musuh bebuyutannya Timoschenko.
DK/HP (dpa,rtr)