Ormas Jerman Desak Perang Lawan Neo Nazi
31 Januari 2012Tuntutan yang diajukan amat jelas. Kasus pembunuhan diusut tuntas, korban harus dibantu dan rasisme diperangi. Perang melawan faham radikal kanan tidak boleh hanya berkobar sebentar lalu mati. Demikian tuntutan 30 organisasi kemasyarakatan Jerman yang dilontarkan Senin (30/1) kepada pimpinan politik di Berlin.
Pemicunya adalah silang sengketa menyangkut konsekuensi dari pembentukan komisi pengusut di parlemen Jerman, terkait aksi sel teror Neo Nazi yang selama bertahun-tahun dapat melakukan rangkaian aksi pembunuhan tanpa terlacak. Dari awal sudah diperdebatkan konsekuensi politik dari kegagalan aparat keamanan dalam mengungkap kasus tsb. Juga macetnya pengusutan untuk membongkar kasus rangkaian pembunuhan warga migran, serta kurangnya simpati kepada keluarga korban menjadi sasaran kritik.
Kenan Kolat, ketua perhimpunan masyarakat Turki di Jerman menuding para penanggung jawab politik di pemerintah Jerman, terlalu banyak memperdebatkan hal remeh temeh terkait kemacetan di lembaga pengusut kejahatan. Kolat mengatakan, ketimbang membahas masalah semacam itu, seharusnya lebih banyak dibahas iklim politik yang mendorong dan memungkinkan kejahatan semacam itu.
“Kita seharusnya juga mempermasalahkan struktur rasisme laten di dinas pengusut. Kita juga harus mengawasi, agar di Jerman tidak terbentuk zona yang tidak mengakui demokrasi. Amat penting dilakukan perlawanan oleh kalangan kemasyarakatan dan politik, menentang ideologi rasisme dan ekstrim kanan di kalangan warga. Untuk itu organisasi kemasyarakatan siap tampil bersama, dan mendorong perlawanan ini dilakukan bersama“.
Sikap Profesional
Dalam pertemuan antara para tokoh kelompok kemasyarakatan dengan perwakilan pemerintah Jerman belum lama ini, disepakati pembentukan pusat informasi dan kompetensi menentang ekstrimisme kanan. Pemerintah akan membantu pendanaannya senilai dua juta Euro. Satu langkah positif dalam perang melawan Neo Nazi, yang dipuji oleh perhimpunan organisasi kemasyarakatan.
Namun ketua perhimpunan organisasi kerja amal seluruh Jerman, Brigitte Döcker menyebutkan, pusat pengamatan semacam itu ada gunanya, jika bekerja tanpa ditekan persyaratan.
“Guncangan, yang dialami kehidupan bermasyarakat di Jerman, tidak mudah diperbaiki. Sekarang harus ditunjukkan sikap profesional dan kesalahan harus diakui. Jika diketahui, bahwa sikap klise lebih tertanam dibanding sikap profesional, kita harus mengakui dan menegaskannya“, ujar Döcker :
Sementara rencana presiden Jerman, Christian Wulff untuk menggelar upacara duka cita secara terpusat di Berlin tanggal 23 Februari mendatang, secara seragam dikritik oleh perhimpunan organisasi kemasyarakatan Jerman.
Disebutkan, acara semacam itu tidak akan menyembuhkan trauma akibat teror Neo Nazi. Ditambah lagi, organ-organ negara selama bertahun-tahun, menerapkan praduga bahwa keluarga korban terlibat kejahatan di kalangan warga asing. Ketimbang acara yang tidak memiliki kepekaan perasaan semacam itu, 30 ormas Jerman itu menuntut rencana aksi untuk memberikan lebih banyak perlindungan dan konsultasi kepada keluarga korban teror Neo Nazi.
Richard Fuchs /Agus Setiawan
Editor : DyanKostermans,