Paket Penghematan Jerman Imbas Zona Euro
8 Juni 2010Pengumuman pemerintah Jerman yang akan melaksanakan paket penghematan anggaran sampai 80 milyar Euro hingga tahun 2014 mendatang, menjadi tema sorotan dalam tajuk harian internasional.
Harian liberal Austria Der Standard dalam tajuknya berkomentar : Jerman yang selalu menjadi teladan, secara keseluruhan boleh jadi merupakan negara yang paling cepat mengatasi dampak fiskal dari penanggulangan krisis terbaru. Tapi disinilah masalahnya. Sebab haluan penghematan dari pemerintah di Berlin, akan menyebabkan warga Jerman semakin mengencangkan ikat pinggangnya di tahun-tahun mendatang. Sementara dalam waktu bersamaan industri dengan segala cara, hendak mempertahankan volume ekspornya. Dan dengan itu terus memperbesar surplus neraca perdagangan tahunan di negara ekonomi keempat terbesar di dunia tsb. Hal ini merupakan racun bagi zona mata uang Euro dan ekonomi dunia. Warga Jerman yang bekerja amat rajin dan bersedia berhemat, justru menciptakan ketidak seimbangan global. Hal itu mula-mula akan mengguncang sistem keuangan global dan kemudian menggoyahkan mata uang bersama Eropa.
Harian Swiss Basler Zeitung juga berkomentar senada. Keputusan dari Berlin itu walaupun dalam berbagai poin belum matang, namun akan berdampak melewati batasan negara. Jerman yang menjadi teladan politik keuangan di Uni Eropa, kini hendak membersihkan rumah tangganya sendiri. Hal ini berkaitan dengan rekor utang luar negeri tertinggi dalam sejarah, yang direncanakan pemerintah di Berlin, dan sekaligus itulah jumlah penghematan yang ditawarkan. Dengan itu Jerman melontarkan isyarat kepada negara tetangganya, mereka juga harus ikut mengencangkan ikat pinggang.
Harian Perancis Dernieres Nouvelles d'Alsace-DNA dengan kritis mengomentari paket penghematan anggaran dari pemerintah Jerman itu. Apakah program drastis untuk pengurangan utang negara itu contoh yang bagus atau justru contoh buruk? Jawabannya ibarat permainan nujum. Dengan melakukan pemotongan subsidi, anggaran sosial, sektor pelayanan publik dan anggaran angkatan bersenjata, Jerman memang serius melakukan penghematan. Juga jangan dilupakan, berkah pemasukan tambahan dari berbagai jenis pajak. Tapi seberapa mahal ongkosnya? Apakah harus dibayar dengan deflasi di seluruh Uni Eropa? Yang amat mencemaskan bagi keutuhan Eropa, adalah tindakan sepihak dari Berlin itu. Ketimbang memegang peranan sebagai lokomotif penghela konjuktur, kekuatan ekonomi terbesar di Eropa itu justru menginjak rem sekuatnya.
Terakhir harian Jerman Stuttgarter Zeitung berkomentar : Negara ini dan warga negaranya, terlepas dari krisis keuangan terbaru, sudah terbiasa pada standar kinerja yang hanya dapat dibiayai dengan utang secara permanen. Dengan paket penghematan itu, pemerintah di Berlin menunjukan isyarat tegas, bahwa warga harus mengurangi tuntutannya terhadap negara. Ini merupakan pesan pahit. Penghematan amat menyakitkan. Dan juga sangat akan absurd, jika melakukan penghematan tanpa mengganggu gugat pos terbesar dalam anggaran negara, yakni sektor tenaga kerja dan sosial.
AS/VLZ/dpa/afpd