1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaPrancis

Paralimpiade 2024, Apa yang Menarik Disimak?

27 Agustus 2024

Paralimpiade menjadi ajang olahraga terbesar bagi penyandang disabilitas dan diharapkan sukses seperti Olimpiade di Paris. Sekitar 4.000 atlet berjuang dan membawa pesan penting.

https://p.dw.com/p/4jx9B
Tempat pertandingan voli pantai untuk Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024
Paralimpiade menggunakan tempat kompetisi Olimpiade: para atlet tunanetra akan bertanding voli pantai di dekat Menara EiffelFoto: Mohamad Salaheldin Abdelg Alsayed/Anadolu/picture alliance

Pesta olahraga Paralimpiade Paris  dimulai 28 Agustus. Paralimpiade diharapkan akan mencatat kisah sukses seperti Olimpiade yang berakhir beberapa pekan lalu.

"Kami sangat senang mendapati elemen keajaiban yang sama seperti Olimpiade, tetapi diterapkan dalam mode Paralimpiade, di tempat ikonik yang sama, untuk menampilkan atlet-atlet terbaik di dunia," kata Tony Estanguet, ketua panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.

Tim Rusia dan Belarus boleh bertanding tanpa bendera

Sekitar 4.000 atlet berlaga di 22 cabang olahraga di Paralimpiade, 98 atlet asal Rusia dan Belarusia juga mendapat izin bertanding. Namun karena sanksi perang Ukraina, para atlet ini hanya diperbolehkan bertanding sebagai atlet netral tanpa bendera negara asalnya.

Tim dari kedua negara ini tidak mengikuti upacara pembukaan dan lagu kebangsaan tidak akan dimainkan jika mereka menang.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"Mereka tidak pantas berada di sana," kata Friedhelm Julius Beucher, Presiden Asosiasi Olahraga Penyandang Disabilitas Jerman (DBS), mengkritik pemberian izin bertanding itu.

"Jika Olimpiade dan Paralimpiade seharusnya mengirimkan pesan perdamaian, maka agresor yang menyerang negara lain dan menyebabkan kematian serta kehancuran di negara tersebut tidak boleh diberi kesempatan untuk bersaing dengan atletnya bersama dengan atlet Ukraina."

Tim pengungsi terbesar di Paralimpiade

Di Paralimpiade kali ini, 8 atlet membentuk tim Paralimpiade Pengungsi terbesar hingga saat ini. Anggota aktifnya mewakili lebih dari 120 juta pengungsi di seluruh dunia. Tim pengungsi beranggotakan enam orang berkompetisi di Paralimpiade 2021 di Tokyo.

Menurut pihak penyelenggara, beberapa hari sebelum upacara pembukaan lebih dari 50% dari sekitar 3,4 juta tiket untuk 164 kompetisi telah terjual. 

Tim Paralimpiade Jerman ambil bagian di Paris dengan 143 atlet
Tim Paralimpiade Jerman ambil bagian di Paris dengan 143 atlet. Tim berangkat dengan kereta menuju Paris.Foto: Ralf Kuckuck/Imago Images

Penyelenggara telah menginvestasikan sekitar 125 juta euro selama tujuh tahun terakhir untuk menjadikan kota metropolitan Prancis lebih inklusif. Gedung-gedung publik dan transportasi lokal dibuat lebih mudah diakses. Untuk tunanetra, 10.400 modul akustik telah dipasang di perempatan jalan.

76 tahun Paralimpiade

Pada musim panas tahun 1948, ahli saraf Jerman Ludwig Guttmann, menyelenggarakan kompetisi pertama untuk atlet kursi roda di London, yang ia sebut Stoke Mandeville Games. Kompetisi ini menjadi cikal bakal Paralimpiade yang pertama kali diadakan di Roma pada tahun 1960 dengan diikuti 400 atlet dari 23 negara. Sejak itu, Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

Pada tahun 1976, Paralimpiade Musim Dingin pertama dalam sejarah diadakan di Swedia, dan sejak itu juga diadakan setiap empat tahun sekali. Sejak 1988, Paralimpiade diadakan di lokasi yang sama dengan Olimpiade karena kesepakatan antara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Minat media kian meningkat

Jumlah atlet yang berpartisipasi di Paralimpiade terus meningkat, demikian juga dengan minat media. Tim Jerman sendiri akan mengerahkan 143 atlet di 18 dari 22 cabang olahraga. Paralimpiade

"Tekanan media semakin besar dan pertanyaan dalam wawancara menjadi semakin universal," atlet parasprinter Johannes Floors mengatakan dalam wawancara dengan DW tentang perkembangan Paralimpiade.

Ini bukan lagi hanya tentang keterbatasan fisik seseorang, tetapi juga tentang orangnya, karakternya, motivasinya, kata juara Paralimpiade Tokyo 2021 itu. "Semakin banyak latar belakang yang menarik." 

Tak Punya Kaki, Perenang Ini Punya Ambisi Sukses

Bagi atlet renang dan juara dunia Elena Semechin, Paralimpiade lebih dari sekadar kompetisi olahraga. "Saya juga melihat ini sebagai duta, sebagai panutan bagi orang lain. Itulah mengapa lebih penting bagi saya untuk bisa mewakili Jerman dan olahraga kita di Olimpiade," kata peraih medali emas di Tokyo itu dalam wawancara dengan DW.

Lebih banyak fasilitas aksesibilitas

"Lapangan umum, jalan, trotoar, dan tempat penyeberangan pejalan kaki dirancang sedemikian rupa agar lebih mudah diakses pengguna kursi roda," jelas Laurent Michaud yang mengepalai Desa Olimpiade. "Ini sesuai dengan standar aksesibilitas universal yang diperlukan untuk pembangunan perkotaan baru."

Di Desa Olimpiade, hanya apartemen yang memiliki setidaknya satu kamar mandi ramah disabilitas yang digunakan. Di area luar ruangan, rintangan yang sulit ditandai dengan warna terang dan jalur landai untuk pengguna kursi roda dibangun di tempat kompetisi.

Pembahasan mengenai kualitas air Sungai Seine juga akan berlanjut di Paralimpiade. Seperti halnya Olimpiade, lomba renang triathlon akan berlangsung di sungai yang berada di pusat kota Paris ini. Namun, berbeda dengan Olimpiade, tidak ada kompetisi renang perairan terbuka di Paralimpiade.

"Tentu saja kami berharap kesuksesan,…. Tentu saja dalam perolehan medali, tetapi juga dalam penempatan posisi," kata Karl Quade, Chef de Mission Paralimpiade, kepada DW. "Kami berharap banyak, banyak atlet di sana akan tampil sesuai kemampuan terbaik mereka."

(ae/yf)