251011 EU-Parlament Reax
26 Oktober 2011Beberapa ketua fraksi menganggap, pemerintah-pemerintah negara pengguna mata uang Euro sampai saat ini belum benar-benar berusaha untuk mencari satu cara penyelesaiaan yang komprehensif.
Ini juga dikatakan ketua fraksi Sosialis, Martin Schulz, "Apa yang kita lihat dalam beberapa minggu dan beberapa hari terakhir, apa yang berjalan di Eropa selama satu setengah tahun adalah: pernyataan, tanpa pelaksanaan, gagasan baru, diskusi, kompromi, tapi kembali tidak ada penerapan, kembali pertemuan darurat. Saya tidak tahu, mungkin sudah disusun daftar pertemuan darurat."
Campur Tangan Jerman
Digelarnya dua KTT secara beurutan dengan tema yang sama telah mengundang kritikan di Uni Eropa. Penyebabnya adalah bukan saja perbedaan pendapat tentang isu mendasar antara Perancis dan Jerman, tetapi juga campur tangan Parlemen Jerman untuk memperkuat dana penyelamatan Euro EFSF.
Pemerintah Jerman pada awalnya hanya ingin membahas hal itu di komite anggaran. Tapi karena dana penyelamatan Euro berjumlah sangat besar, sekarang pleno parlemen Jerman harus melakukan pemungutan suara, dan setelah itu Kanselir Jerman Angela Merkel akan mendapat mandat untuk perundingan di Brussel, Belgia.
Wakil Ketua Fraksi Hijau di Parlemen Eropa Rebecca Harms menilai pemerintah Jerman telah gagal untuk melakukan satu tindakan. "Angela Merkel bukanlah seorang pemimpin negara yang bisa bilang, dalam krisis ini kita harus melakukan langkah berani, walaupun saya akan kalah dalam pemilu mendatang. Saya tidak menilai bahwa Parlemen Jerman bertanggung jawab. Karena, Merkel lah yang menuntut apa yang di Brussel dianggap penting, yaitu, kejelasan dalam manajemen krisis."
Jika Dana Penyelamatan Diperluas
Tapi keputusan konkret apa yang harus diambil Uni Eropa hari Rabu ini (26/10), terutama mengenai masalah dana penyelamat Euro? Walaupun empat fraksi terbesar di Parlemen Eropa sepakat, bahwa dana penyelamatan Euro dapat membantu mencegah pecahnya zona Euro. Akan tetapi Jean-Paul Gauzés dari Fraksi Partai Rakyat Eropa tidak menginginkan dana penyelamatan dikeluarkan begitu saja.
"Dalam kasus Yunani saja, kesulitan yang ada saat ini adalah menemukan satu mekanisme, yang tidak berkesan bahwa ini dapat diterapkan bagi negara lain, agar tidak memicu efek domino. Karena jika kita melakukannya demikian, maka dana bailout tidak akan pernah cukup," dikatakan Jean-Paul Gauzés.
Menghentikan Aksi Bank Sentral Eropa
Sementara Ketua Fraksi Liberal Guy Verhofstadt menuntut penambahan dana penyelamatan Euro secara signifikan. Menurutnya, ini diperlukan agar Bank Sentral Eropa tidak lebih lanjut membeli obligasi negara pengguna Euro yang mengalami krisis. Praktek pembelian obligasi ini telah mengundang kritik. Karena Bank Sentral Eropa dianggap akan hanya menimbun surat-surat yang tidak berharga lagi.
Namun Verhofstadt juga tahu, sejauh ini memang bank tidak punya pilihan lain. "Jika kita tidak menaikan dana penyelamatan secara menyeluruh, maka Bank Sentral Eropa akan bertindak secara otomatis. Dan kekhawatiran saya adalah, dana akan ditingkatkan, tapi tidak disertai dengan cara dan instrumen, yang dapat meyakinkan pasar dalam jangka panjang. Ini akan menyebabkan Bank Sentral harus terus membeli obligasi."
Saat ini tidak ada waktu lagi untuk saran-saran bagi satu hasil yang konkret. Tuntutan di Parlemen Eropa dan seruan kepada para pemimpin negara adalah: "Lakukanlah sesuatu sekarang!"
Christoph Hasselbach/Yuniman Farid Editor: Hendra Pasuhuk