Parodi Kim Jong Un Jadi Tayang Natal
24 Desember 2014Sony menarik kembali keputusan yang dilansir enam hari lalu dan jadi menayangkan perdana film komedi "The Interview" tepat pada hari Natal tanggal 25 Desember ini di Amerika Serikat. Aksi peretasan oleh para hacker yang diduga berasal dari Korea Utara sebelumnya memaksa Sony dan Hollywood berpikir panjang dan maju mundur hingga akhirnya menyatakan membatalkan penayangan perdana itu.
Tapi bioskop yang bersedia menayangkan film parodi-fiksi yang berkisah tentang rencana CIA membunuh penguasa Korea Utara, Kim Jong Un saat wawancara dengan dua wartawan barat itu, jauh lebih kecil dari rencana semula. Awalnya 3.000 bioskop seluruh Amerika akan menayangkan film itu. Sekarang hanya sekitar 200 yang berani laksanakan naik tayang.
Terutama di kota Atlanta yang menjadi markas Sony Pictures, polisi dalam jumlah besar dikerahkan memonitor bioskop yang menayangkan film tersebut. "Kami hanya memonitor potensi ancaman", ujar jurubicara kepolisian Atlanta, Greg Lyon tanpa bersedia menyebut rinciannya. Pemilik bioskop Atlanta Plaza, Michael Furlinger mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan tapi tidak takut ancaman apapun.
Tamparan keras
Walau akhirnya jadi ditayangkan, diduga film The Interview tidak akan banyak menarik penonton. Tamparan keras dan ancaman yang dilancarkan para hacker yang menamakan dirinya Guardians of Peace yang diduga disetir rezim di Pyongyang itu membuat bioskop ragu menayangkan filmnya. Para hacker berhasil meretas data penting film hingga data pribadi petinggi Sony lewat aksinya. Selain itu, mereka juga mengancam akan melakukan aksi serupa seperti dalam tayangan film parodi itu.
"Sony diduga akan merugi", ujar Doug Stone analis industri perfilmen Box Office. Awalnya, ditaksir film ini akan meraup hingga 100 juta Dolar pada tayang perdana secara serempak di 3.000 bioskop. Tapi perkiraan pemasukan akan meleset jauh, karena hanya fraksi kecil bioskop yang jadi menayangkannya.
Sebelumnya keputusan Sony dan Hollywood untuk membatalkan penayangan film The Interview dikecam banyak kalangan, termasuk dari presiden Barack Obama, sebagai pertanda takluk pada serangan siber yang dilancarkan hacker Korea Utara. Walau akhirnya keputusan dibatalkan, para analis menduga, Sony akan mengalami masa sulit karena rencana proyek film masa depan dan suasana hubungan kerja yang tidak harmonis di dalam perusahaan. Di samping itu, perusahaan tersebut sudah berhasil dibajak para peretas.
as/ml (ap,afp,rtr)