Paus Baru dari Argentina
14 Maret 2013Di hari kedua konklaf dalam putaran ke lima, 115 kardinal memilih kardinal Jesuit itu sebagai penerus Paus Benediktus XVI. Asap putih yang mengepul di atas Kapel Sistina Rabu (13/03) pukul 19.067waktu setempat, menandai terpilihnya Paus baru, disambut gemuruh para umat yang berkumpul di lapangan Santo Petrus.
Pria berusia 76 tahun yang disebut sebagai Paus Fransiskus itu merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Ia dipercaya untuk memimpin 1,2 milyar umat Katholik di dunia.
Habemus Papam
Dari balkon Gereja Santo Petrus, Rabu malam (13/03), Kardinal Jean-Louis Tauran mengumumkan kata-kata yang dinanti “Habemus Papam...... Saya menyampaikan kabar suka cita yang besar, kita memiliki Paus yang baru.“
“Saudara-saudari, buona sera,“ sapa sang Paus saat muncul di balkon gereja, yang segera disambut dengan gegap gempita. Tak lupa ia mengucap terima kasih dan memanjatkan doa bagi pendahulunya Paus Benediktus XVI.
Dengan jenaka ia berujar para kardinal telah mencari paus baru dari ujung dunia untuk dapat menemukan pemimpin umat Katolik yang baru. Dengan senyum malu-malu, ia memohon umat Katolik untuk mendoakannya. Ia mengatakan, “Di jalan ini kita melangkah bersama, pemimpin Katholik dan umatnya.“
Setelah itu Paus Fransiskus mennyampaikan berkat apostolik Urbi et Orbi, disambut para warga di luar yang gereja bersorak-sorai.
Asap Putih yang Dinanti
Cuaca buruk tak menghalangi ribuan orang berhimpitan di halaman Gereja Santo Petrus. Mereka dengan seksama menanti munculnya asap putih membumbung dari cerobong asap Kapel Sistina, pertanda telah terpilihnya paus yang baru. Akhirnya sekitar pukul 19.07 waktu setempat asap putih terlihat, lonceng Gereja Santo Petrus berdentang, warga bersorak, menyanyi, melambaikan bendera, dan menjunjung salib.
Pada konklaf tahun 2005, Bergoglio termasuk kandidat kuat selain Joseph Ratzinger. Ia kemudian mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi terpilihnya Benediktus. Kali ini pun Bergoglio sering luput dari perhatian media. Kondisi kesehatan yang buruk membuatnya tak dianggap sebagai kandidat favorit dalam pemilihan paus yang baru. Bergoglio selama ini dikenal sebagai kardinal kaum miskin.
Pengritik Pemerintah
Jorge Mario Bergoglio yang menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires merupakan tokoh yang cukup berpengaruh di Argentina. Dia kerap mengritik pemerintah seputar korupsi dan penanganan kemiskinan. Pada tahun 2010 ia aktif berkampanye menentang pernikahan sesama jenis. Meski dikenal sebagai seorang reformis Bergoglio memiliki pandangan konservatif .
Di luar itu semua, berbagai kalangan menyebutkan terpilihnya pemimpin umat Katolik yang juga dikenal peduli lingkungan ini, merupakan kejutan. Untuk pertama kalinya para kardinal mengambil keputusan berani, memilih paus yang berasal dari luar Eropa.
AP/AS (dpa, kna, epd,afp spiegel)