PBB Peringatkan Kenaikan Harga Bahan Pangan
10 Oktober 2011Bagi pasar uang, bahan pangan adalah barang dagangan seperti halnya benda lain. Orang dapat menanamkan investasi pada hasil pertanian, seperti jagung atau gandum, seperti halnya pada saham. Orang juga dapat ikut mempengaruhi naik atau turunnya harga bahan pangan. Itu semua menyebabkan perubahan harga yang sangat besar.
Dalam waktu empat tahun, harga bahan pangan di pasar dunia meningkat drastis dua kali, demikian dikatakan Josef Schmidhuber dari Program Pangan Dunia (FAO), yang berpusat di Roma. Ia menekankan, bahan pangan mahal dan dalam waktu dekat kemungkinan besar itu tidak akan berubah.
Konsumen Harus Menanggung
Tetapi konsumen Jerman tidak merasakan itu. Sebagian besar rumah tangga Jerman hanya menggunakan 11 sampai 17% pemasukannya untuk bahan pangan. Sedangkan di banyak negara Afrika maupun Asia, yang dikeluarkan untuk makanan antara 70 sampai 90%. Di negara-negara itu, perubahan harga berakibat fatal.
Schmidhuber menjelaskan, "Perubahan harga yang besar menyebabkan kenaikan harga. Di samping itu, perubahan harga dampaknya sangat besar bagi kelompok orang yang paling rentan, karena bagi mereka bahaya terperosok ke dalam kemiskinan lebih besar, dan akhirnya kehilangan harta milik mereka yang hanya sedikit. Jika sudah terperosok mereka tidak dapat keluar lagi."
Hingga tahun 2015, PBB bermaksud mengurangi separuh jumlah orang yang kelaparan di seluruh dunia, tepatnya dari 16% menjadi 8%. Jika disebut dalam angka, saat ini sekitar satu milyar orang kelaparan. Hingga 2015 hanya 600 juta saja, jika tujuan milenium (Millenium Development Goals) berhasil dicapai.
Tujuan Masih Jauh
Josef Schmidhuber dari FAO skeptis. Ia mengatakan, "Kita masih jauh dari tujuan itu, dan kita sepertinya semakin menjauh dari tujuan itu. Saat ini yang tercapai baru 13%. Jadi masih jauh dari 8%. Jika melihat perkembangan terakhir, tidak ada alasan untuk memperkirakan bahwa tujuan milenium akan tercapai."
Sebenarnya bahan pangan cukup untuk semua orang. Pertanyaannya sekarang, siapa yang dapat membelinya? FAO menuntut adanya jaringan untuk mencegah harga bahan pangan yang tinggi dan berubah-ubah. Organisasi itu juga menuntut diperbaikinya kondisi agar petani dapat lebih mudah memperoleh bibit dan makanan ternak. Selain itu, bagi konsumen harus ada bantuan pangan yang dapat diberikan dengan cepat. Di samping semua itu, terlalu banyak bahan pangan yang terbuang. Tidak hanya di negara-negara industri maju. Menurut Schmidhuber, di negara-negara miskin itu juga terjadi. Karena cara untuk menyimpan bahan pangan dengan baik tidak banyak. Bahan pangan tidak dapat disimpan.
Krisis kelaparan sangat jelas tampak di daerah Tanduk Afrika. Di Somalia yang dilanda perang saudara, bulan depan 750.000 orang terancam kematian karena kelaparan. Bencana itu semakin meluas ke negara-negara tetangga, Jibuti, Ethiopia dan Kenya.
Tilmann Kleinjung / Marjory Linardy
Editor: Christa Saloh